Entri yang Diunggulkan

Arsip

Tampilkan selengkapnya

Contoh BAB 1 Skripsi

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Lamongan merupakan daerah yang berada pada bagian utara di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Lamongan sendiri mempunyai garis pantai yang membentang sepanjang 47 km meliputi 17 desa pesisir serta secara langsung bersebelahan dengan Laut Jawa di Utara, atau dapat dikenal dengan daerah Pantura (Pantai Utara). Secara Geografis, Kabupaten Lamongan mempunyai potensi Sumber Daya Alam yang sangat besar salah satunya dibidang maritim atau kelautan. Keadaan alam ini menjadikan pilihan alternatif bagi masyarakat pesisir sekitar untuk bekerja di sektor perikanan. Kecamatan Brondong bisa dikatakan salah satu daerah yang potensi sumberdaya perikanan tangkap-nya besar. Oleh karena itu, adanya Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB) sangat menunjang aktivitas perikanan masyarakat Brondong dan sekitarnya, khususnya para nelayan.

Peranan strategis PPN Brondong pada ekonomi perikanan dan kelautan menjadi pusat perekonomian maritim yang khususnya terletak di Kabupaten Lamongan. Selain itu PPN Brondong menjadi penyambung nelayan dan para konsumen. Tak hanya itu, PPN Brondong juga menjadi tempat perputaran ekonomi masyarakat sekitar dan jembatan perekonomian laut dan darat (Suherman dan Dault, 2009:26).

Pentingnya PPN Brondong pada ekonomi maritim membuat peningkatan produksi hasil tangkap yang ada. Melimpahnya potensi sumberdaya perikanan yang ada membuat PPN Brondong menjadi pusat perekonomian maritim sejak saat ikan didaratkan hingga dipasarkan. Pertambahan nilai hasil tangkap diperlukan perluasan Pelabuhan Perikanan untuk pendaratan hingga pemasaran ikan (Lubis, 2011).

Menurut Sjamsuddin (2005, h.26) dalam sektor pemerintah serta infrastruktur dibutuhkan dukungan pihak swasta, karena penting untuk penambahan efektivitas, pelesapan pekerja, dan pengembangan investasi ekonomi. Menurut Dahuri dkk dalam Kusnadi (2006, h.26) daerah pesisir adalah daerah peralihan yang melabeli lokasi transisi daratan dan lautan serta sebaliknya. Di kawasan sekitar penduduk hidup dengan mengampukan sumberdaya kelautan secara langsung dan tidak langsung. Di daerah ini masyarakatnya secara luas berprofesi menjadi nelayan (Kusnadi, 2006, h.27).

Berdasarkan adanya Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : PER. 20/PERMEN-KP/2014 tanggal 16 Mei 2014, UPT PPN Brondong bertugas menunjang produksi juga pemasaran hasil perikanan di kawasannya, dan mengawasi serta mengelola potensi sumberdaya ikan. Tidak hanya itu, UPT PPN Brondong juga bertugas mengawasi proses fluensi pekerjaan kapal ikan, serta melayani kesyahbandaran saat di Pelabuhan Perikanan.

Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB) mempunyai visi menjadi sentral pengembangan progres ekonomi perikanan tangkap yang maju dan berkelanjutan untuk mensejahterakan rakyat, serta mempunyai misi memanfaatkan potensi ikan secara optimal dan berkesinambungan juga memaksimalkan bisnis perikanan tangkap yang efisien. Pelabuhan Perikanan ini juga menjadi Pelabuhan Perikanan terbesar yang ada di Jawa Timur, hal ini dapat diketahui dari jumlah tangkapan ikan yang dilakukan oleh para nelayan disana. Pada bulan Oktober tahun 2022, produksi tangkapan ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong mencapai 248.504 kg dan nilai produksinya adalah Rp. 5.821.174.500,-.


Gambar 1. Data Operasional Harian PPN Brondong 10 Oktober 2022

Sumber: Infografis Data Operasional PPN Brondong

 

Jumlah tersebut dapat ditunjukkan melalui gambar Infografis Data Operasional Harian Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong pada 10 Oktober 2022. Dari total 30 kapal yang berlayar, nelayan mendapatkan jumlah total hasil tangkapan sebanyak 237.004 Kg. Beberapa jenis ikan hasil tangkap yang mendominasi ialah Biji Nangka/Jenggot, Kapas-kapas, Kuniran, Kurisi, Mata Besar/Swanggi, Cumi-cumi, dan bermacam jenis ikan lain. Total produksi ikan per 10 Oktober mencapai 248.504 Kg dengan jumlah nilai Rp. 5.821.174.500,-. Sedari awal pemberangkatan nelayan berlayar hingga kembali bersandar ke pelabuhan perikanan dan proses pengolahan dan produksi ikan, jumlah total konsumsi logistik mencapai 9390 liter solar, 90 liter oli, 60,60 ton es, serta 44.000 liter air.

Dalam mewujudkan peningkatan ekonomi maritim di Kabupaten Lamongan yang lebih optimal, Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong diharapkan mampu dan menjadi tonggak perekonomian maritim. Sehingga dapat menambah potensi added value daerah serta menjadi percontohan bagi Pelabuhan Perikanan yang lain.

Pada akhirnya hasil pendapatan nelayan dipastikan oleh efisiensi serta efektivitas usahanya. Peluang efisiensi dapat diterka dari murahnya biaya operasional, serta peluang efektivitas dapat diterka dari jumlah besar hasil tangkap dan terjual dengan harga yang sebanding aneka ragam serta kualitas mutu hasil tangkap (Yanti, 2014).

Bangsa Indonesia mengalami 2 keterlambatan di dunia industri maritim, salah satunya pada pengembangan wilayah maritim. Perdagangan telah dilakukan sejak dahulu kala, puncaknya bertepatan saat kapal modern mulai digunakan untuk sarana angkutan barang dan penunjang aktivitas perekonomian (Purwanto, 2015).

Ruang lingkup industri maritim meliputi sektor desain, konstruksi, manufaktur, mengoperasi dan memelihara kapal, hingga mengelola jalur pelayaran. Salah satu sektor krusial di industri maritim yaitu sub sektor transportasi yang meliputi pekerjaan manusia di transportasi seperti kapal, kereta api, truk, tug, tongkang, dan lain sebagainya (Peretomode, 2014).

Salah satu faktor yang membuat pelesapan tenaga kerja adalah hasil produksi perikanan tangkap yang dari tahun ke tahun semakin meningkat. Masalah ini dapat diterka bila saat hasil produksi ikan sedang tinggi maka pelesapan tenaga kerja naik, sebaliknya bila hasil produksi ikan sedang turun maka pelesapan tenaga kerja juga turun (Wenny, 2014).

Peran transportasi dalam memberi akomodasi konsolidasi di pemukiman salah satunya yaitu untuk meningkatkan pondasi maritim membuat roda ekonomi, politik dan sosial yang berhubungan dengan kelautan (Frost, 2004). Namun dari kenyataan yang ada, pemerintah masih belum bisa memaksimalkan potensi maritim yang ada. Padahal jika dilihat dari sisi potensi, sektor maritim mempunyai potensi sangat besar. Apabila dapat dikelola dengan baik serta dapat dioptimalkan, tentunya dapat memberi nilai tambah yang signifikan terhadap perekonomian di Kabupaten Lamongan.

Pengembangan Pelabuhan Perikanan tak selalu membandingkan untung dan kerugian, tetapi juga harus berfikir panjang dengan mempertimbangkan jangka panjang apa yang dibutuhkan dan manfaat lainnya. Sebagai suatu elemen penting pada industri maritim yang luas, dibutuhkan sebuah tatanan supaya bisa berfungsi dengan maksimal. Semua akan berjalan sesuai prosedur tatanan apabila adanya hubungan berbagai ragam stakeholder yang meliputi lembaga serta penduduk yang mempunyai keterkaitan peningkatan ekonomi masyarakat pesisir (Suherman dan Dault, 2009).

Faktor yang membuat pendapatan nelayan kadang naik turun yaitu melingkupi sudut pandang sosial dan ekonomi yaitu dari banyaknya biaya, total perahu atau kapal, total pekerja, jarak tempuh melaut, serta pengalaman (Arliman, 2013). Pada Semester I Tahun 2021, jumlah produksinya mencapai 24.334 ton  atau senilai  Rp 437,17 miliar.  Kapal  perikanan  yang  bekerja  di PPN Brondong didominasi ukuran 10-30 GT, meskipun tak sedikit pula kapal nelayan berukuran kurang dari 10 GT (kkp.go.id). Melihat banyaknya hasil tangkapan nelayan yang diperoleh nantinya mendapat profit, pada pendapatan yang dihasilkan pasti ada berbagai faktor yang mempengaruhi bak hasil tangkapan, tarif operasional, ukuran kapal, jarak tempuh berlayar, serta tenaga kerja. Maka dari itu, perlunya menganalisa faktor tersebut serta peran dan fungsi PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim di Kabupaten Lamongan.

 

1.2 Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang yang sudah dieksplanasi, Penulis mendapat rumusan masalah untuk diteliti, yaitu :

 

1.         Faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan nelayan pada PPN Brondong?

2.         Sejauh mana peran PPN Brondong pada sektor ekonomi maritim di Kabupaten Lamongan?

3.         Berapa besar potensi dan realisasi ekonomi maritim dari PPN Brondong terhadap ekonomi maritim di Kabupaten Lamongan?

 

1.3 Tujuan Penelitian

 Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

 

1.         Mengetahui faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan pada PPN Brondong?

2.         Mengetahui peran PPN Brondong pada sektor ekonomi maritim di Kabupaten Lamongan?

3.         Menghitung potensi dan realisasi ekonomi maritim dari PPN Brondong terhadap ekonomi maritim di Kabupaten Lamongan?

 

1.4 Batasan Masalah

Guna menafikan terjadinya pembelotan yang membuat tidak jelasnya arah tujuan dari masalah penelitian ini, maka digunakan batasan masalah sebagai pembatasan untuk memfokuskan pembahasan dan mencapai tujuan dari penelitian ini. Pembatasan masalah penelitian ini diantara lain yaitu :

 

1.         Studi kasus penelitian ini dilaksanakan pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong yang terletak di Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur.

2.         Risiko yang dianalisa yaitu terkait faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan.

3.         Responden pada penelitian ini diantara lain yaitu Staff dan Nelayan.

4.         Metode pengambilan data dilaksanakan dengan cara wawancara dengan responden.

 

1.5 Manfaat Penelitian

Dari pengkajian ini dapat bermanfaat serta berguna untuk :

 

 

1.         PPN Brondong

Menjadi kajian pemberitahuan beserta dan referensi, serta catatan untuk evaluasi kinerja pengelolaan Pelabuhan Perikanan Nusantara sendiri agar bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Lamongan kedepannya.

 

2.         Nelayan

Sebagai kajian informasi bahwa PPN Brondong dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar serta mengelola Pelabuhan Perikanan secara optimal.

 

3.         Pemerintahan

Sebagai kajian informasi khusus Lembaga agar dapat meningkatkan dan mengelola Sumber Daya Alam khususnya Pelabuhan Perikanan Nusantara yang menjadi salah satu tonggak perekonomian maritim di Indonesia.

 

4.         Peneliti

Sebagai kajian informasi pengetahuan dan keilmuan untuk meningkatkan wawasan akademis tentang peran dan fungsi Pelabuhan Perikanan Nusantara terhadap nelayan dan peningkatan ekonomi maritim di Kabupaten Lamongan.










Komentar

Translate