Entri yang Diunggulkan

Arsip

Tampilkan selengkapnya

Contoh BAB 5 Skripsi dan Daftar Pustaka

 BAB V

PENUTUP

 

5.1   Kesimpulan

       Penelitian ini memakai kualitatif deskriptif dengan bermaksud menjabarkan peran dan fungsi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim di kabupaten Lamongan. Data dan informasi didapatkan melalui pengamatan di lapangan, wawancara mendalam bersama responden, serta dokumentasi-dokumentasi penting.

       Menurut hasil penelitian, bisa dikatakan bila peran dan fungsi PPN Brondong begitu besar sehingga membuat para instrumen masyarakat pesisir sangat terbantu. Terutama pada pelaku-pelaku perekonomian maritim yang berhubungan langsung dengan laut Brondong dan PPN Brondong, terkhusus nelayan. Pihak PPN Brondong sebagai pengelola memberi pelayanan yang maksimal dalam memberdayakan masyarakat nelayan,  sesuai visi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap tahun 2020 - 2024 yaitu “Terwujudnya Perikanan Tangkap yang Maju dan Berkelanjutan serta Masyarakat Perikanan Tangkap yang Mandiri dan Sejahtera” untuk mewujudkan “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong-Royong”.

       Apalagi di setiap tahun perkembangan kian meningkat, baik dari hasil tangkapan maupun produksi ikan. Selain itu beberapa kemajuan lain pun ikut mendorong terciptanya sistem perekonomian maritim yang berkesinambungan. Keberadaan kios, pedagang, bakul, dan tenaga kerja lain menjadikan PPN Brondong sebagai sentra ekonomi maritim di kabupaten Lamongan. Terlebih dalam hasil pendapatan dari PPN Brondong juga berkontribusi dalam pertambahan nilai (added value) untuk kabupaten Lamongan.

5.2   Saran

       Dalam paparan kesimpulan tersebut, peneliti memakzulkan beberapa saran yang dipersembahkan nantinya bisa mengakomodasi pihak PPN Brondong bila mengalami permasalahan dalam kegiatan bekerja di lokasi PPN Brondong dan sekitarnya, guna dapat meningkatkan valuasi-valuasi yang ada.  Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti ialah :

 

1.     Disarankan kepada pihak PPN Brondong untuk lebih menilik fasilitas parkir untuk bongkar muat. Sebab dengan adanya fasilitas yang saat ini, membuat banyaknya antrean untuk bongkar muat dan memakan waktu berhari-hari untuk melaut. Perlunya perluasan lokasi agar tidak terjadi penumpukan antrean, yang nantinya juga dapat merugikan nelayan dan berpengaruh pada pendapatan serta stok ikan hasil tangkapan.

2.     Perlu penambahan fasilitas bengkel untuk kapal nelayan, agar memudahkan nelayan bila mengalami kerusakan mesin kapal terutama yang terjadi saat sedang di lautan. Hal ini dapat membuat terjadinya penurunan dari hasil tangkap nelayan, dan tentunya membuat molor karena harus memperbaiki mesin kapal maupun alat tangkap yang rusak. Selain itu, adanya bengkel kapal juga dapat membantu nelayan karena selama ini sebagian besar kerusakan mesin kapal serta alat tangkap ialah karena faktor usia mesin, batas normal penggunaan hingga kesalahan manusia sendiri (human error).


 Lanjutkan membaca..

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Arliman, M. (2013), Pengaruh Modal, Jam Kerja, Ukuran kapal dan Teknologi Terhadap Pendapatan Nelayan Tangkap Di Desa Tamasju Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. SKRIPSI Universitas Hasanuddin , 1- 65.ent.

 Badan Pusat Statistik. (2022), Retrieved January 3, 2023, from Bps.go.id website: https://www.bps.go.id/subject/9/industri-besar-dan-sedang.html

 Dahuri, R. (2003), Paradigma baru pembangunan Indonesia berbasis kelautan.

 Fargomeli, F. (2014), Interaksi kelompok nelayan dalam meningkatkan taraf hidup Di desa tewil kecamatan sangaji kabupaten maba Halmahera timur. Acta Diurna Komunikasi, 3(3).

 Frost, M. R. (2004), Asia’s maritime networks and the colonial public sphere, 1840–1920. New Zealand Journal of Asian Studies, 6(2), 63-94.

 Herdiansyah, H. (2010), Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial.

 Hurriyati, R. (2010), Bauran Konsumen dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.

 Imron, M. (2003). Kemiskinan dalam masyarakat nelayan. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 5(1), 63-82.

 Ismail, Z. 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penghasilan dan Pola Konsumsi Nelayan, Dampak Kerusakan Lingkungan Pesisir terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan, Jakarta.

 KKP | Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2018), Retrieved January 3, 2023, from Kkp.go.id website: https://kkp.go.id/djpt/ppnbrondong/page/6972-tugas-dan-fungsi-pelabuhan

 KKP | Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2019, August 18). Retrieved January 3, 2023, from Kkp.go.id website: https://kkp.go.id/djpt/ppnbrondong

 Kusnadi. (2006), Filosofi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Bandung: Humaniora.

 Kusnadi. 2007. Jaminan Sosial Nelayan, Pelangi Aksara, Yogjakarta.

 Lubis, E. (2000), Pengantar Pelabuhan Perikanan. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.

 Lubis, E. (2011), Kajian Peran Strategis Pelabuhan Perikanan Terhadap Pengembangan Perikanan Laut. Akuatik Vol.5 (2) , 1-7.

 Moleong, Lexy J. (2010), Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

 Muliasari, M. (2018), Pengaruh Biaya Produksi Dan Output Industri Maritim Terhadap Pendapatan Nasional Industri Maritim Indonesia Tahun 2009–2016 (Bachelor's thesis, Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

 Nawawi, H. H. (2005), Metode penelitian bidang sosial.

 Nomor 5 Tahun 1984, Undang-undang Halaman 1. (2023), Retrieved January 3, 2023,     from    Kemenkeu.go.id         website: https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1984/5TAHUN~1984UU.htm

 Pardosi, A. S. (2016). Potensi dan Prospek Indonesia Menuju Poros Maritim. E-Journal Ilmu Hubungan Internasional, 4(1), 17-26.

 Peretomode, V. F. (2014), The role of the maritime industry and vocational and technical education and training in the economic development of Nigeria. IOSR Journal of Humanities and Social Sciences, 19(5), 45-50.

 Purwanto, B. (2015), Perkembangan Industri Maritim Nusantara (Kenyataan Dan Harapan). Jurnal Ilmu Manajemen, 4(2), 169-182.

 Rahmawati, W. (2014), Pengembangan Pelabuhan Perikanan Dalam Rencana Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat Pesisir (Studi Pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Kabupaten Lamongan) (Doctoral dissertation, Brawijaya University).

 Sastrawidjaya. (2002), Nelayan dan Kemiskinan, Jakarta: Penerbit Pradnya Paramita.

 Sjamsuddin, S. (2005), Kepemerintahan dan Kemitraan. Malang: Yayasan Pembangunan Nasional.

 Sugiyono. (2011), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

 Suherman, A., dan Dault, A. (2009), Analisis Dampak Sosial Ekonomi Keberadaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Lamongan Jawa Timur (Analysis on the Social Economic Impacts of the Existence of Brondong Nusantara Fishing Port (NFP) Lamongan East Java). Jurnal Saintek Perikanan, 5(1), 25-30.

 Suherman, A., dan Dault, A. (2009), Dampak sosial ekonomi pembangunan dan pengembangan pelabuhan perikanan nusantara (PPN) pengambengan jembrana Bali. Jurnal Saintek Perikanan, 4(2), 24-32.

 Sadono, S. (2010), Makroekonomi. Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grasindo Perseda.

 Sukmadinata, N. S. (2009), Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

 USMAN, U. (2013), Studi Tempat Pelelangan Ikan Dalam Transaksi Pemasaran Hasil Tangkapan Nelayan (Studi Kasus PPI Birea Kecamatan Pa’jukukang Kabupaten Bantaeng) (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

 Widodo. (2006), Marginalisasi dan Eksploitasi perempuan usaha Mikro di Pedesaan Jawa. Bandung: Yayasan Akatiga.

 Yanti, D. (2014), Peran Pelabuhan Perikanan Terhadap Efisiensi Usaha Penangkapan Jaring Cumi Di PPI Muara Angke Jakarta. SKRIPSI Institut Pertanian Bogor , 1-35

Zain, J. (2014). Study On Functional Facilities Utilization Of Bungus Fishing Port At West Sumatera Province. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan, 1(1), 1-13.


Terima kasih atas atensinya

Komentar

Translate