Translate

Rabu, 10 Januari 2024

Situs Gratis Yang Dapat Meningkatkan Skill dan Cari Pekerjaan

Berikut ini adalah situs yang dapat membantu kalian untuk meningkatkan skill dan membantu untuk memperoleh pekerjaan. Semoga dapat membantu :)

10 situs teratas untuk karier Anda :

1. Linkedin
2. Indeed
3. Naukri
4. Monster
5. JobBait
6. Careercloud
7. Dice
8. CareerBuilder
9. Rozee.pk
10. Glassdoor

10 keterampilan teknologi yang dibutuhkan :

1. Machine Learning
2. Mobile Development
3. SEO/SEM Marketing
4. WEB Development
5. Data Engineering
6 .UI/UX Design
7. Cyber-security
8. Graphic Designing
9. Blockchain
10. Digital Marketing

11 situs untuk pendidikan online gratis :

1. YouTube 
2. edX
3. Khan Academy
4. Udemy
5. ITunesU Free Courses
6. MIT OpenCourseWare
7. Stanford Online
8. Codecademy
9. Coursera
10. ict iitk
11. NPTEL

10 situs untuk belajar Excel secara gratis :

1. Microsoft Excel Help Center
2. Excel Exposure
3. Chandoo
4. Excel Central
5. Contextures
6. Excel Hero b.
7. Mr. Excel
8. Improve Your Excel
9. Excel Easy
10. Excel Jet

10 situs untuk meninjau resume Anda secara gratis :

1. Zety Resume Builder
2. Resumonk
3. Resume dot com
4.VisualCV
5. CVmaker
6. ResumUP
7. Resume Genius
8. Resumebuilder
9.Resume Baking
10. Enhancy

10 situs untuk persiapan wawancara :

1. Ambitionbox
2. AceTheInterview
3. Geeksforgeeks
4. Leetcode
5. Gainlo
6. Careercup
7. Codercareer
8. InterviewUp
9. InterviewBest
10. Indiabix

5 situs web lepas teratas :

1. Fiverr.com
2. Upwork.com
3. Guru.com
4. Workchest.com
5. Freelancer.com

situs online desain grafis gratis terbaik :

1. Canva.com

situs teratas untuk portofolio Anda :

1. Dribble
2. Behance
3. etc,.

Selasa, 09 Januari 2024

Peta Daerah Kabupaten Lamongan

Kabupaten Lamongan merupakan daerah yang ada di Provinsi Jawa Timur. Daerah ini tepat berada di wilayah Pantai Utara (Pantura), dimana wilayahnya langsung berbatasan dengan Laut Jawa. Kabupaten Lamongan juga bersebelahan dengan beberapa kabupaten di Jawa Timur, yang diantaranya adalah Kabupaten Gresik, Bojonegoro, Tuban, Mojokerto dan Jombang.

Kabupaten Lamongan sendiri memiliki total sekitar 27 kecamatan yang jumlah penduduknya diperkirakan lebih dari sekitar 1.350.000 jiwa. Berikut adalah persebaran daftar kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Lamongan :

     Gambar : Peta Kabupaten Lamongan

Daftar kecamatan yang ada di Lamongan, antara lain :

1. Kecamatan Brondong
2. Kecamatan Paciran
3. Kecamatan Solokuro
4. Kecamatan Laren
5. Kecamatan Maduran
6. Kecamatan Karanggeneng
7. Kecamatan Kalitengah
8. Kecamatan Sekaran
9. Kecamatan Babat
10. Kecamatan Pucuk
11. Kecamatan Sukodadi
12. Kecamatan Lamongan
13. Kecamatan Turi
14. Kecamatan Deket
15. Kecamatan Glagah
16. Kecamatan Karangbinangun
17. Kecamatan Tikung
18. Kecamatan Sarirejo
19. Kecamatan Kembangbahu
20. Kecamatan Sugio
21. Kecamatan Kedungpring
22. Kecamatan Modo 
23. Kecamatan Bluluk
24. Kecamatan Sukorame 
25. Kecamatan Ngimbang
26. Kecamatan Sambeng
27. Kecamatan Mantup

Minggu, 07 Januari 2024

Contoh BAB 5 Skripsi dan Daftar Pustaka

 BAB V

PENUTUP

 

5.1   Kesimpulan

       Penelitian ini memakai kualitatif deskriptif dengan bermaksud menjabarkan peran dan fungsi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim di kabupaten Lamongan. Data dan informasi didapatkan melalui pengamatan di lapangan, wawancara mendalam bersama responden, serta dokumentasi-dokumentasi penting.

       Menurut hasil penelitian, bisa dikatakan bila peran dan fungsi PPN Brondong begitu besar sehingga membuat para instrumen masyarakat pesisir sangat terbantu. Terutama pada pelaku-pelaku perekonomian maritim yang berhubungan langsung dengan laut Brondong dan PPN Brondong, terkhusus nelayan. Pihak PPN Brondong sebagai pengelola memberi pelayanan yang maksimal dalam memberdayakan masyarakat nelayan,  sesuai visi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap tahun 2020 - 2024 yaitu “Terwujudnya Perikanan Tangkap yang Maju dan Berkelanjutan serta Masyarakat Perikanan Tangkap yang Mandiri dan Sejahtera” untuk mewujudkan “Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian berlandaskan Gotong-Royong”.

       Apalagi di setiap tahun perkembangan kian meningkat, baik dari hasil tangkapan maupun produksi ikan. Selain itu beberapa kemajuan lain pun ikut mendorong terciptanya sistem perekonomian maritim yang berkesinambungan. Keberadaan kios, pedagang, bakul, dan tenaga kerja lain menjadikan PPN Brondong sebagai sentra ekonomi maritim di kabupaten Lamongan. Terlebih dalam hasil pendapatan dari PPN Brondong juga berkontribusi dalam pertambahan nilai (added value) untuk kabupaten Lamongan.

5.2   Saran

       Dalam paparan kesimpulan tersebut, peneliti memakzulkan beberapa saran yang dipersembahkan nantinya bisa mengakomodasi pihak PPN Brondong bila mengalami permasalahan dalam kegiatan bekerja di lokasi PPN Brondong dan sekitarnya, guna dapat meningkatkan valuasi-valuasi yang ada.  Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti ialah :

 

1.     Disarankan kepada pihak PPN Brondong untuk lebih menilik fasilitas parkir untuk bongkar muat. Sebab dengan adanya fasilitas yang saat ini, membuat banyaknya antrean untuk bongkar muat dan memakan waktu berhari-hari untuk melaut. Perlunya perluasan lokasi agar tidak terjadi penumpukan antrean, yang nantinya juga dapat merugikan nelayan dan berpengaruh pada pendapatan serta stok ikan hasil tangkapan.

2.     Perlu penambahan fasilitas bengkel untuk kapal nelayan, agar memudahkan nelayan bila mengalami kerusakan mesin kapal terutama yang terjadi saat sedang di lautan. Hal ini dapat membuat terjadinya penurunan dari hasil tangkap nelayan, dan tentunya membuat molor karena harus memperbaiki mesin kapal maupun alat tangkap yang rusak. Selain itu, adanya bengkel kapal juga dapat membantu nelayan karena selama ini sebagian besar kerusakan mesin kapal serta alat tangkap ialah karena faktor usia mesin, batas normal penggunaan hingga kesalahan manusia sendiri (human error).


 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Arliman, M. (2013), Pengaruh Modal, Jam Kerja, Ukuran kapal dan Teknologi Terhadap Pendapatan Nelayan Tangkap Di Desa Tamasju Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. SKRIPSI Universitas Hasanuddin , 1- 65.ent.

 Badan Pusat Statistik. (2022), Retrieved January 3, 2023, from Bps.go.id website: https://www.bps.go.id/subject/9/industri-besar-dan-sedang.html

 Dahuri, R. (2003), Paradigma baru pembangunan Indonesia berbasis kelautan.

 Fargomeli, F. (2014), Interaksi kelompok nelayan dalam meningkatkan taraf hidup Di desa tewil kecamatan sangaji kabupaten maba Halmahera timur. Acta Diurna Komunikasi, 3(3).

 Frost, M. R. (2004), Asia’s maritime networks and the colonial public sphere, 1840–1920. New Zealand Journal of Asian Studies, 6(2), 63-94.

 Herdiansyah, H. (2010), Metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial.

 Hurriyati, R. (2010), Bauran Konsumen dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.

 Imron, M. (2003). Kemiskinan dalam masyarakat nelayan. Jurnal Masyarakat dan Budaya, 5(1), 63-82.

 Ismail, Z. 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penghasilan dan Pola Konsumsi Nelayan, Dampak Kerusakan Lingkungan Pesisir terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan, Jakarta.

 KKP | Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2018), Retrieved January 3, 2023, from Kkp.go.id website: https://kkp.go.id/djpt/ppnbrondong/page/6972-tugas-dan-fungsi-pelabuhan

 KKP | Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2019, August 18). Retrieved January 3, 2023, from Kkp.go.id website: https://kkp.go.id/djpt/ppnbrondong

 Kusnadi. (2006), Filosofi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Bandung: Humaniora.

 Kusnadi. 2007. Jaminan Sosial Nelayan, Pelangi Aksara, Yogjakarta.

 Lubis, E. (2000), Pengantar Pelabuhan Perikanan. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.

 Lubis, E. (2011), Kajian Peran Strategis Pelabuhan Perikanan Terhadap Pengembangan Perikanan Laut. Akuatik Vol.5 (2) , 1-7.

 Moleong, Lexy J. (2010), Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

 Muliasari, M. (2018), Pengaruh Biaya Produksi Dan Output Industri Maritim Terhadap Pendapatan Nasional Industri Maritim Indonesia Tahun 2009–2016 (Bachelor's thesis, Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).

 Nawawi, H. H. (2005), Metode penelitian bidang sosial.

 Nomor 5 Tahun 1984, Undang-undang Halaman 1. (2023), Retrieved January 3, 2023,     from    Kemenkeu.go.id         website: https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/1984/5TAHUN~1984UU.htm

 Pardosi, A. S. (2016). Potensi dan Prospek Indonesia Menuju Poros Maritim. E-Journal Ilmu Hubungan Internasional, 4(1), 17-26.

 Peretomode, V. F. (2014), The role of the maritime industry and vocational and technical education and training in the economic development of Nigeria. IOSR Journal of Humanities and Social Sciences, 19(5), 45-50.

 Purwanto, B. (2015), Perkembangan Industri Maritim Nusantara (Kenyataan Dan Harapan). Jurnal Ilmu Manajemen, 4(2), 169-182.

 Rahmawati, W. (2014), Pengembangan Pelabuhan Perikanan Dalam Rencana Penyerapan Tenaga Kerja Masyarakat Pesisir (Studi Pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Kabupaten Lamongan) (Doctoral dissertation, Brawijaya University).

 Sastrawidjaya. (2002), Nelayan dan Kemiskinan, Jakarta: Penerbit Pradnya Paramita.

 Sjamsuddin, S. (2005), Kepemerintahan dan Kemitraan. Malang: Yayasan Pembangunan Nasional.

 Sugiyono. (2011), Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

 Suherman, A., dan Dault, A. (2009), Analisis Dampak Sosial Ekonomi Keberadaan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Lamongan Jawa Timur (Analysis on the Social Economic Impacts of the Existence of Brondong Nusantara Fishing Port (NFP) Lamongan East Java). Jurnal Saintek Perikanan, 5(1), 25-30.

 Suherman, A., dan Dault, A. (2009), Dampak sosial ekonomi pembangunan dan pengembangan pelabuhan perikanan nusantara (PPN) pengambengan jembrana Bali. Jurnal Saintek Perikanan, 4(2), 24-32.

 Sadono, S. (2010), Makroekonomi. Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Raja Grasindo Perseda.

 Sukmadinata, N. S. (2009), Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

 USMAN, U. (2013), Studi Tempat Pelelangan Ikan Dalam Transaksi Pemasaran Hasil Tangkapan Nelayan (Studi Kasus PPI Birea Kecamatan Pa’jukukang Kabupaten Bantaeng) (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).

 Widodo. (2006), Marginalisasi dan Eksploitasi perempuan usaha Mikro di Pedesaan Jawa. Bandung: Yayasan Akatiga.

 Yanti, D. (2014), Peran Pelabuhan Perikanan Terhadap Efisiensi Usaha Penangkapan Jaring Cumi Di PPI Muara Angke Jakarta. SKRIPSI Institut Pertanian Bogor , 1-35

Zain, J. (2014). Study On Functional Facilities Utilization Of Bungus Fishing Port At West Sumatera Province. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan, 1(1), 1-13.

Contoh BAB 4 Skripsi

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

      Setelah memaparkan beberapa hal yang menjadi latar belakang penelitian, teori yang manjadi penguat penelitian serta kaidah penelitian yang diaplikasikan, selanjutnya pada bab ini akan membeberkan terkait hasil yang diperoleh dari penelitian. Nantinya hasil dari penelitian akan dibeberkan berlandaskan hasil dari wawancara, observasi serta dokumentasi. Sedangkan pada tahap pembahasan diperoleh melalui hasil penghimpunan data via studi observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi serta diskusi yang fokus mengarah pada masalah yang diteliti. Pada bab ini, nantinya akan menjelaskan dan mengungkap hasil wawancara dengan responden serta hasil dari observasi lapangan pada bulan Mei hingga bulan Juni 2023 yang bertempat di wilayah PPN Brondong dan sekitarnya, mengenai peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya.

      Pada tahap analisa yang dilaksanakan oleh peneliti ialah melakukan pembuatan beberapa pertanyaan guna wawancara, menghimpun data, serta melaksanakan analisa data yang didapat. Guna untuk mengerti peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya, pertama yaitu melakukan pembuatan beberapa pertanyaan guna wawancara terkait Faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan, Peran PPN Brondong pada sektor ekonomi maritim, Potensi dan realisasi ekonomi maritim dari PPN Brondong. Untuk responden utama, peneliti melakukan wawancara dengan 1 pihak pada staf bidang operasional PPN Brondong dan 3 nelayan PPN Brondong.

      Analisa ini difokuskan terhadap peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya yang dihubungkan dengan komponen rumusan masalah. Pada hal ini langkah analisa yang dipakai ialah metode penghimpunan data, yang mana didalamnya ada dua yaitu dengan studi literatur serta studi lapangan.

      Agar nantinya penelitian ini dapat berjalan dengan baik serta data yang didapat lebih valid, peneliti melacak responden tambahan melalui wawancara dengan mendalam guna untuk mendapatkan informasi yang lebih valid. Selain itu juga, peneliti juga melaksanakan wawancara dengan responden pendukung guna untuk mendapat tambahan data terkait peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya.

      Oleh karena itu, guna kegiatan wawancara nantinya dapat tertata serta terorganisasi dengan baik, peneliti memetakan kedalam dua  bahasan yang diantara lain :

a.     Hasil penelitian

b.     Pembahasan

 

      Pada tahapan berikutnya, peneliti melaksanakan kegiatan observasi. Langkah-langkah observasi yang dilaksanakan oleh peneliti ialah sebagai berikut :

a.     Datang ke lokasi PPN Brondong.

b.     Datang ke TPI, pelabuhan dan kios sekitar.

c.     Mengerti faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan.

d.     Mengetahui peran PPN Brondong pada sektor ekonomi maritim.

e.     Datang ke kantor staf operasional PPN Brondong.

f.      Mengerti potensi dan realisasi ekonomi maritim dari PPN Brondong.

 

Kemudian peneliti melangsungkan analisa data seperti berikut :

 

a.     Menghimpun data, dilaksanakan dengan metode dokumentasi maupun pendalaman pustaka guna mendapat data primer serta sekunder. Selanjutnya pendalaman melalui pelaksanaan observasi serta mengamati informasi yang ada di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong.

b.     Reduksi data, di bagian ini peneliti melakukan penghimpunan semua informasi yang dibutuhkan mengenai peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya.

c.     Penyajian data, kemudian dari gambaran penyajian data nantinya dapat mempermudah peneliti dalam melakukan pemahaman fakta dan kejadian yang terjadi serta merancang kegiatan terhadap penelitian peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya.

d.     Menarik kesimpulan/verifikasi, selanjutnya ialah tahapan yang terakhir yakni memverifikasi yang berlandaskan hasil dari reduksi, interpretasi serta menyajikan data. Nantinya dari fase ini akan dihasilkan sebuah kesimpulan guna menanggapi hasil dari penelitian peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian awal nantinya akan ditopang oleh bukti atau data yang kuat pada saat peneliti menghimpun data lagi di lapangan, maka kesimpulan yang disampaikan dapat dikatakan sebagai kesimpulan yang teruji dan valid.

 

            Data yang didapat dari lapangan, kemudian dilaksanakan analisa lewat beberapa langkah antara lain :

 

a.     Langkah pertama menghimpun data : informasi yang telah dipilah kemudian dirangkai dalam wujud narasi, sehingga nantinya berwujud urutan informasi yang berarti menurut permasalahan dari penelitian. Hasil yang didapatkan dari pengamatan lapangan serta wawancara mendalam akan dirangkai menurut rumusan masalah mikro yang telah ditentukan. Maka dari itu setiap data yang diperoleh akan diurutkan sesuai apa yang dibutuhkan dalam rumusan masalah yang tertera.

b.     Langkah kedua reduksi data : mengkategorikan data yakni melaksanakan penghimpunan data yang penting yang sesuai terhadap masalah pada penelitian, kemudian data akan digolongkan sesuai topik permasalahan. Hasil yang didapatkan dari pengamatan lapangan serta wawancara mendalam akan digolongkan sesuai siapa yang memberi pemaparan data tersebut.

c.     Langkah ketiga penyajian data : melaksanakan kegiatan pemahaman data dari apa yang telah diinterpretasikan responden terhadap permasalahan yang diteliti. Setelah data dihimpun selanjutnya akan dikategorisasikan sesuai dengan responden yang menyatakan dan rumusan masalah yang sudah disejajarkan. Nantinya data yang telah disejajarkan akan dipaparkan dengan rapi agar memudahkan pembaca dalam memahami.

d.     Langkah keempat menarik kesimpulan (verifikasi) : pemungutan kesimpulan berlandaskan daftar narasi yang telah diurutkan pada langkah ketiga, sehingga nantinya bisa mendukung jawaban terhadap masalah dari penelitian. Setelah seluruh data diurutkan secara rapi makan melaksanakan pembahasan yang nantinya mewujudkan sebuah kesimpulan terkait masalah yang sedang diteliti.

 

            Data yang telah dihimpun oleh peneliti kemudian dilakukan uji, guna untuk mengecek keabsahan data tersebut. Dalam hal ini peneliti memakai 3 teknik triangulasi, yaitu triangulasi sumber, metode, dan teori.

 

a.     Triangulasi sumber

Triangulasi sumber ialah proses validasi kembali berbagai data yang telah didapat dari pihak responden/informan melalui menyoalkan keabsahan informasi data terhadap satu responden/informan dengan responden/informan lain. Dalam kasus ini peneliti menetapkan beberapa responden/informan pelengkap untuk memvalidasi keabsahan informasi dari responden utama.

 

b.     Triangulasi metode

Triangulasi metode ialah sebuah cara yang mengaplikasikan validasi dari hasil sebuah penelitian melalui metode penghimpunan data yang berbeda yaitu wawancara, observasi serta dokumentasi, yang nantinya bisa  dapat diakui kebenaran datanya.

 

c.     Triangulasi teori

Triangulasi teori menurut pandangan menyebutkan, bila fakta yang ada tidak bisa diusut tingkat tumpuan, pengakuan serta kepastiannya hanya dengan sebuah teori maupun lebih, serta mampu dikerjakan melalui uraian banding (rival explanation).

 

4.1   Deskripsi PPN Brondong

 

A.    Sejarah PPN Brondong                

            Peneliti melakukan kegiatan observasi dan pengamatan di             lokasi PPN Brondong.  Karena seperti yang diketahui PPN Brondong merupakan tempat aktivitas bongkar muat kapal ikan serta tempat untuk memasarkan ikan hasil tangkapan para nelayan.

            Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB) sendiri berdiri sejak zaman Hindia-Belanda, namun pada saat itu hanya masih berupa pusat pendaratan ikan hasil tangkapan nelayan. Pada tahun 1936 tepat di perairan Brondong, terjadi sebuah peristiwa yang hingga saat ini masih populer yaitu peristiwa tenggelamnya kapal ‘Van Der Wijck’ milik dari perusahaan yang bernama Koninklijke Paketvaart Maatschappij. Amsterdam-Belanda. Pada saat kejadian itu membuat para nelayan sekitar Brondong dan Blimbing berbondong-bondong menyelamatkan para penumpang serta awak kapal yang akhirnya dapat terselamatkan.

            Dari kejadian ini, pemerintah Hindia-Belanda pada saat itu mendirikan sebuah monumen di halaman kantor untuk mengenang peristiwa tersebut serta menghormati jasa para nelayan yang telah menyelamatkan seluruh korban. Singkat cerita pada tahun 1978, PPN Brondong yang awalnya hanya sebuah tempat pendaratan ikan biasa statusnya berubah menjadi Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) saat itu karena diambil alih oleh pemerintah pusat, karena selepas kejadian 1936 hingga tahun itu hasil tangkapan nelayan terus meningkat pesat. Hingga akhirnya di tahun 1987, PPP Brondong resmi berganti menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) PPN Brondong (type B) setelah memperoleh izin pengembangan pelabuhan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No. B. IX-22 CY/PP 72 tanggal 3 November 1986 dan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 428/KPTS/410/1987 tanggal 14 Juli 1987.

 

B.    Lokasi PPN Brondong

            Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB) bertempat di JL. PPDI Jompong, Brondong, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

 

C.    Visi dan Misi PPN Brondong

            VISI

“ Terwujudnya Perikanan Tangkap yang Maju dan Berkelanjutan serta Masyarakat Perikanan Tangkap Yang Mandiri dan Sejahtera” untuk mewujudkan “Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong ”

 

            MISI

Ø  Misi 1. Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia

       Penumbuhan Kewirausahaan Masyarakat Perikanan Tangkap

       Penguatan Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Masyarakat Perikanan Tangkap Perempuan

 

Ø  Misi 2. Struktur Ekonomi Yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing

       Peningkatan Nilai Tambah dari Pemanfaatan Infrastuktur Perikanan Tangkap

       Melanjutkan Revitalisasi Industri Perikanan Tangkap dan Infrastruktur Pendukungnya untuk Menyongsong Revolusi Industri 4.0

 

Ø  Misi 4. Mencapai Lingkungan Hidup Yang Berkelanjutan

       Mitigasi Perubahan Iklim terhadap Ekosistem Sumber Daya Perikanan

       Penegakan Hukum dan Rehabilitasi Lingkungan Hidup Sumber Daya Perikanan

 

Ø  Misi 8. Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya

       Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Tangkap

 

D.    Tujuan dan Sasaran

Memaparkan misi dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, dalam menjalankan tugas dan fungsi guna menciptakan tujuan dari pembangunan perikanan tangkap, PPN Brondong melakukan 5 (lima) tindakan diantara lain :

 

1.   Pengelolaan Kapal Perikanan, Alat Penangkapan Ikan dan      Pengawakan Kapal Perikanan.

2.   Pengelolaan Pelabuhan Perikanan.

3.   Pengelolaan Perizinan dan Kenelayanan.

4.   Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI).

5.   Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis       Lainnya Ditjen Perikanan Tangkap

 

E.    Fasilitas PPN Brondong

      Fasilitas yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong digolongkan menjadi 3 (tiga) yang diantaranya yaitu :

1.     Fasilitas pokok

            Pada fasilitas pokok meliputi sarana perlindungan yang terdiri; pemecah gelombang (breakwater), Reventment serta Groin. Secara operandi juga dibutuhkan, sarana penambatan seperti halnya dermaga serta jetty, kemudian sarana lautan pelabuhan seperti halnya kolam serta alur pelayaran, jalan, drainase, gorong- gorong hingga jembatan beserta wilayah pelabuhan perikanan itu sendiri. Berikut ialah fasilitas pokok yang ada di PPN Brondong :


Tabel 4.1 Fasilitas pokok PPN Brondong di lahan lama

Sumber: Data Laporan Tahunan 2022 PPN Brondong

 

      Tabel diatas merupakan daftar fasilitas pokok Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB) yang berada di lahan yang lama. Saat ini lokasi tersebut dialihfungsikan sebagai perum, dan berpindah ke lokasi yang baru (lahan baru) yang berada di sebelah barat lahan lama.

 

      Kemudian dibawah ini merupakan daftar fasilitas pokok Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB) yang berada di lahan yang baru. Berikut fasilitas-fasilitas yang ada pada lahan baru dapat dilihat pada gambar :


Gambar 4.2 Fasilitas Pokok PPN Brondong di Lahan Baru

Sumber: Data Laporan Tahunan 2022 PPN Brondong

 

      Pada lahan baru terdapat penambahan fasilitas serta perbaikan dan dilakukan reklamasi guna memperluas wilayah, agar dapat menambah beberapa fasilitas yang dapat dioptimalkan.

2.     Fasilitas fungsional

            Meliputi sarana jasa kebutuhan lainnya di lokasi pelabuhan seperti halnya; pertolongan navigasi, jasa transportasi, stok urgensi sumber energi, pengerjaan pengendalian ikan, reparasi rajut jala, lokakarya, pengkomunikasian, serta sebagainya. Adapun fasilitas fungsional yang ada pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB) sebagai berikut :


Tabel 4.2 Fasilitas Fungsional PPN Brondong

Sumber: Data Laporan Tahunan 2022 PPN Brondong

 

            Dari tabel berikut merupakan daftar fasilitas fungsional Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB) yang ada pada lahan lama (perum) dan lahan baru. Selanjutnya daftar fasilitas fungsional Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB) bagian kedua sebagai berikut :


Tabel 4.3 Fasilitas Fungsional PPN Brondong

Sumber: Data Laporan Tahunan 2022 PPN Brondong

 

            Adanya fasilitas fungsional tersebut secara langsung dapat digunakan untuk keperluan tata usaha pelabuhan perikanan, atau nantinya bisa dimanfaatkan maupun dijalankan oleh pribadi serta lembaga.

 


Gambar 4.2 Fasilitas Fungsional PPN Brondong

Sumber: Data Laporan Tahunan 2022 PPN Brondong

 

           

            Berikut diatas ialah gambar-gambar dari fasilitas fungsional yang ada pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB), dari lokasi kantor gedung pelayanan, pintu masuk PPN Brondong, Pengelolaan Pusat Pemasaran dan Distribusi Ikan (PPDI), kios dan pengepakan ikan, balai pertemuan nelayan, serta garasi dan ruangan laboratorium.

 

3.     Fasilitas penunjang

            Meliputi sarana penunjang pekerjaan seperti halnya; asrama teknisi, gardu jaga, asrama kost, MCK, Posyandu, tempat ibadah, serta tugas lembaga pemerintahan. Pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB) terdapat beberapa fasilitas penunjang, diantara lain yaitu :


Tabel 4.4 Fasilitas Penunjang PPN Brondong

Sumber: Data Laporan Tahunan 2022 PPN Brondong

            Beberapa fasilitas penunjang yang ada di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB) gunanya dapat menambahkan kesejahterahan bagi masyarakat nelayan maupun memudahkan bagi masyarakat lain.

 

F.     Struktur Organisasi UPT. PPN Brondong

      Berdasarkan Permen KP Nomor 66/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perikanan Tangkap, susunan organisasi PPN Brondong terdiri atas :

           Kepala

           Subbagian Umum

           Kelompok Jabatan Fungsional

      Adapun struktur organisasi yang ada di UPT. PPN Brondong sesuai dengan gambar berikut :


Gambar 4.3  Struktur Organisasi UPT. PPN Brondong

Sumber: https://kkp.go.id/djpt/ppnbrondong/page/1334-struktur-organisasi

 

      Pada periode tahun 2022, jumlah pegawai PPN Brondong berjumlah 63 pegawai yang terdiri dari PNS 45 pegawai (71,43%), CPNS 2 pegawai (3,17%), PPPK 2 pegawai (3,17%) dan PPNPN 14 orang (22,22%). Berdasarkan jenis kelamin, pegawai PPN Brondong dominan laki-laki dengan jumlah 48 pegawai (76,19%) dan perempuan 15 pegawai (23,81%). Berdasarkan jabatannya terbagi menjadi 5 (lima) yaitu jabatan struktural sebanyak 2 pegawai, jabatan fungsional tertentu sebanyak 27 pegawai, jabatan pelaksana sebanyak 20 pegawai, pengemudi sebanyak 1 pegawai dan pramubakti sebanyak 13 pegawai.

 

G.    Struktur Organisasi Seksi Operasional Pelabuhan

      Sedangkan pada bagian seksi operasional pelabuhan terdapat struktur yang menjadi bagian koordinator operasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB). Adapun strukturnya ialah sebagai berikut :


Gambar 4.4  Struktur Organisasi Seksi Operasional Pelabuhan

Sumber: https://kkp.go.id/djpt/ppnbrondong/page/2390-struktur-op

 

      Dari gambar tersebut dinyatakan bila bapak Fanni Al Fanany, S.Pi. sebagai Kepala Subkoordinator Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB), sekaligus menjadi responden utama pada penelitian ini. Kemudian dibawahnya terdapat staf/karyawan yang bertugas menjadi pengelola data serta menjabat pada fungsional tertentu (JFT).

 

H.    Deskripsi Responden Penelitian

      Responden yang ada pada penelitian ini ditetapkan dari kalangan PPN Brondong yang diantaranya merupakan staf serta beberapa nelayan yang ada di kawasan PPN Brondong, dimana mereka secara langsung terlibat dalam roda ekonomi maritim dan turut merasakan langsung dampak dari adanya Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB). Adapun deskripsi responden disediakan pada tabel dibawah ini :

 

No.

Nama

Jenis Kelamin/usia

Pendidikan terakhir

keterangan

tanggal

Lokasi wawancara

1.

Fanni Al Fanany, S.Pi.

Laki-laki/42tahun

S1

Staf PPN Brondong, telah bekerja selama 20 tahun lebih di PPN Brondong 

5 Juni 2023

Kantor Staf Operasional UPT. PPN Brondong

2.

Irwan Nur Juliansyah

Laki-laki/27 tahun

SMA

Nelayan PPN Brondong, kurang lebih 7 tahun bekerja sebagai nelayan

23 Mei 2023 dan 5 Juni 2023

PPDI PPN Brondong dan Cafe

Tabel 4.5  Jadwal Wawancara dengan Responden Utama

 

            Berikut ialah daftar responden utama dari penelitian ini, yakni Bapak Fanni Al Fanany, S.Pi. sebagai Kepala Subkoordinator Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB), serta saudara Irwan Nur Juliansyah sebagai Nelayan PPN Brondong. Serta dibawah ini juga merupakan responden dari penelitian yang bersifat sebagai pendukung. Diantaranya ialah Muhammad Safri dan Muhammad Helmi Setiawan, yang keduanya sebagai Nelayan PPN Brondong.

 

Tabel 4.6  Jadwal Wawancara dengan Responden Pendukung

No.

Nama

Jenis Kelamin/usia

Pendidikan terakhir

Keterangan

Tanggal

Lokasi wawancara

1.

Muhammad Safri

Laki-laki/26 tahun

SMA

Nelayan PPN Brondong, kurang lebih 6 tahun bekerja sebagai nelayan

23 Mei 2023 dan 5 Juni 2023

PPDI PPN Brondong dan Cafe

2.

Muhammad Helmi Setiawan

Laki-laki/26 tahun

SMA

Nelayan PPN Brondong, kurang lebih 6 tahun bekerja sebagai nelayan

23 Mei 2023 dan 5 Juni 2023

PPDI PPN Brondong dan Cafe

 

            Berikut peneliti akan memaparkan deskripsi identitas dan dokumentasi responden utama maupun pendukung diantara lain :

 

1.     Subkoordinator Bidang Seksi Operasional Pelabuhan UPT. Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong, Bapak Fanni Al Fanany, S.Pi.

2.     Irwan Nur Juliansyah, Nelayan PPN Brondong yang mengetahui dan merasakan peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya.

3.     Muhammad Safri, Nelayan PPN Brondong yang mengetahui dan merasakan peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya.

4.     Muhammad Helmi Setiawan, Nelayan PPN Brondong yang mengetahui dan merasakan peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya.

 

1.     Fanni Al Fanany, S.Pi. (selaku Subkoordinator Bidang Seksi Operasional Pelabuhan UPT. Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong)

      Fanni Al Fanany, S.Pi. atau biasa dikenal dengan Bapak Fanni, beliau merupakan kepala Subkoordinator Bidang Seksi Operasional Pelabuhan UPT. PPN Brondong. Beliau juga menjadi responden utama dalam penelitian ini karena beliau juga bertugas dalam hal operasional pelabuhan, input pengumpulan data dan informasi publikasi penyelenggaraan operasional pelabuhan, publikasi hasil perikanan, pelaksanaan inspeksi bongkar ikan dan lainnya.

      Peneliti melaksanakan kegiatan wawancara bersama bapak Fanni Al Fanany, S.Pi. pada tanggal 5 Juni 2023 dan saat mendapat izin wawancara, bapak Fanni menyambut peneliti dengan ramah saat sebelum hingga selesai melaksanakan kegiatan wawancara terkait peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya. Sebelumnya peneliti sudah datang untuk melakukan wawancara sejak bulan Mei, akan tetapi saat itu masih menunggu persetujuan dari Kepala Pelabuhan yang dimana saat itu beliau sedang dinas luar kota. Saat berdiskusi bersama bapak Fanni, peneliti juga membicarakan sedikit basa-basi agar lebih nyaman dalam proses wawancara, tidak hanya itu juga peneliti juga bertanya terkait kesibukan serta tempat tinggal beliau dan tidak lupa bercanda sesekali guna tidak tegang saat berbicara.


Gambar 4.5  Responden Utama 1 Bapak Fanni Al Fanany, S.Pi.

Sumber: Dokumentasi Pribadi

 

      Gambar tersebut merupakan foto dari Bapak Fanni Al Fanany, S.Pi. beliau sebagai Kepala Subkoordinator Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB), foto ini didapat peneliti saat melakukan wawancara bersama beliau di Kantor Staf Operasional UPT. PPN Brondong pada 5 Juni 2023.

 

2.     Irwan Nur Juliansyah (selaku Nelayan PPN Brondong yang telah bekerja selama kurang lebih 7 tahun)

      Identitas responden yang kedua ialah saudara Irwan Nur Juliansyah, ia salah satu nelayan dari PPN brondong yang telah lama bekerja di dunia maritim selama kurang lebih 7 tahun. Mas Irwan (sapaan akrabnya) sudah berpengalaman dalam hal melaut, tentunya ia sangat mengerti mengenai peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya terutama bagi masyarakat nelayan sendiri. Ia sendiri merupakan putra daerah asli pesisir tepatnya di daerah Dengok, yang dimana hidupnya sedari dulu berdampingan dengan lautan. Tentunya ia tau terkait masalah operasional dalam melaut, faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan hingga peran pelabuhan perikanan ini sendiri bagi kehidupan nelayan.

      Peneliti memilih saudara Irwan Nur Juliansyah karena ia merupakan bagian dari jalannya ekonomi maritim dari PPN Brondong. Selain itu juga saudara Irwan juga merupakan teman dari peneliti, jadi saat melakukan wawancara menjadi lebih mudah karena hubungan peneliti dan responden bisa dibilang akrab.

 


Gambar 4.6  Responden Utama 2 Saudara Irwan Nur Juliansyah

Sumber: Dokumentasi Pribadi

 

      Gambar tersebut merupakan foto dari Saudara Irwan Nur Juliansyah. Ia sebagai Nelayan PPN Brondong, foto ini didapat peneliti saat melakukan wawancara bersama saudara Irwan di PPDI PPN Brondong dan Cafe pada  23 mei dan 5 Juni 2023.

 

3.     Muhammad Safri (selaku Nelayan PPN Brondong yang telah bekerja selama kurang lebih 6 tahun)

      Sama halnya dengan saudara Irwan, peneliti juga mengenal baik saudara Muhammad Safri. Saudara Safri merupakan nelayan PPN Brondong selama kurang lebih 6 tahun, ia juga teman baik peneliti dan juga saudara Irwan. Ia juga sempat bercerita terkait bagaimana kondisi disaat melaut, perhitungan operasional melaut, pendapatan yang dihasilkan dan peranan PPN Brondong sendiri terhadap kehidupan para nelayan di sana. Responden sendiri berbicara dengan terbuka, sehingga peneliti lebih mudah dalam memperoleh informasi.


Gambar 4.7 Responden Pendukung 1 Saudara Muhammad Safri

Sumber: Dokumentasi Pribadi

 

      Gambar tersebut merupakan foto dari Saudara Muhammad Safri. Ia sebagai Nelayan PPN Brondong, foto ini didapat peneliti saat melakukan wawancara bersama saudara Safri di PPDI PPN Brondong dan Cafe pada  23 mei dan 5 Juni 2023.

 

4.     Muhammad Helmi Setiawan (selaku Nelayan PPN Brondong yang telah bekerja selama kurang lebih 6 tahun)

      Responden terakhir ialah saudara Muhammad Helmi Setiawan, atau biasa kerap dipanggil mas Helmi. Saudara Helmi juga seorang nelayan PPN Brondong yang telah bekerja mengarungi lautan selama kurang lebih 6 tahun, ia merupakan teman satu kampung saudara Irwan dan sekaligus menjadi responden pendukung guna memberi bukti valid hasil dan kesimpulan dari penelitian.

      Mengingat waktu pengalaman melaut, pastinya saudara Helmi pun juga mengetahui peran PPN Brondong terhadap peningkatan ekonomi maritim serta potensi dan realisasinya. Dalam wawancara juga ia memaparkan beberan informasi mengenai masalah yang menyebabkan fluktuasinya pendapatan, masalah operasional kapal hingga pengaruh penting PPN Brondong untuk hidup nelayan pada bidang perekonomian. Hal ini menguatkan keinginan peneliti untuk memilih saudara Helmi, karena ia dapat memberi informasi lebih terkait kebutuhan data untuk permasalahan dari penelitian.


Gambar 4.8  Responden Pendukung 2 Saudara Muhammad Helmi Setiawan

Sumber: Dokumentasi Pribadi

 

            Gambar tersebut merupakan foto dari Saudara Muhammad Helmi Setiawan. Ia sebagai Nelayan PPN Brondong, foto ini didapat peneliti saat melakukan wawancara bersama saudara Helmi di PPDI PPN Brondong dan Cafe pada  23 mei dan 5 Juni 2023.

 

4.1           Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan PPN            Brondong

a.     Faktor pengaruh pendapatan nelayan

            Menurut hasil dari wawancara dengan responden serta melaksanakan pengamatan lapangan, peneliti mendapatkan hasil dari faktor yang menjadi pengaruh terhadap fluktuasinya pendapatan para nelayan. Hal ini disampaikan langsung oleh responden yang berprofesi sebagai nelayan, bila ada beberapa kendala yang menjadi faktor tersebut. Faktor utama yang menjadi pengaruh ialah musim, sedangkan faktor lain yaitu kerusakan alat tangkap dan mesin kapal. Dampak tersebut tentu menghambat kegiatan nelayan saat di laut, dan pastinya akan memakan waktu serta dapat mengurangi jumlah tangkapan nelayan.

 

            Seperti halnya yang dijabarkan oleh saudara Irwan yang mengatakan :

 

“..Faktor utama yang memengaruhi pendapatan nelayan itu musim mas, selain itu faktor lainnya adalah kerusakan alat ataupun mesin kapal bermasalah, itu juga bisa berpengaruh pada hasil tangkap. Untuk kerusakan ini biasanya terjadi saat di laut, tapi pas di darat kalo rusak bisa seminggu libur gak melaut mas. Paling parah itu saat musim barat sih, kalau musim barat banyak yang memilih istirahat atau libur dulu mas, soalnya resiko terlalu besar, namun terkadang ya tetap ada aja yang masih trabas melaut. Kalau untuk musim timur tetep jalan, tapi pendapatan tidak semaksimal biasanya..”(dokumentasi wawancara, 23 Mei 2023)”

                 

                  Dari hasil yang didapat dari wawancara dan pengamatan di lapangan juga dihasilkan bahwa pengaruh alam menjadi faktor utama dan alamiah dalam upaya memaksimalkan hasil sumber daya alam kelautan. Penjelasan dari saudara Irwan ini semakin mengukuhkan hasil wawancara bersama saudara Safri yang mengutarakan bila :

 

“..kadang ya musim, kadang ya faktor mesin. Alatnya juga, pengaruh sama hasil tangkapan itu mas. Paling ditakuti oleh nelayan itu saat musim barat mas, hampir istirahat semua kalau musim barat, gak berani melaut soalnya besar resikonya. Kalau musim timur sih kadang tetep melaut, ya meski kadang penghasilan sedikit turun..”(dokumentasi wawancara, 23 Mei 2023)”

 

                  Maupun ungkapan dari saudara Helmi sebagai responden pendukung kedua yang makin membenarkan temuan data, mengucapkan bila :

 

“..rata-rata ya faktor musim yang sering mas, dan biasanya alat tangkapnya rusak kadang juga mesin. Biasanya sekitar satu minggu untuk waktu perbaikan kalau di daratan, kalau pas melaut sih tergantung juga lumayan makan waktu. Saat musim barat istirahat mas, bahaya juga itu kalau melaut besar resikonya.  Kalau musim timur ya kami biasanya tetap melaut, Cuma pendapatan turun tapi masih mending dibanding musim barat karena itu musuhnya nelayan hahaha..”(dokumentasi wawancara, 23 Mei 2023)”

 

                  Dari hasil yang telah dipaparkan oleh peneliti melalui wawancara serta pengamatan lapangan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong dan sekitarnya menyebutkan bahwa ketiga responden tersebut bahwa pengaruh pendapatan nelayan cenderung fluktuaktif yang disebabkan oleh kondisi alam dan human error. Kondisi alam memang tidak dapat dicegah, karena sudah sebuah penyesuaian alam bila terjadi adanya fenomena pergantian cuaca dan iklim. Sedangkan pada masalah human error sendiri masih mungkin bisa ditanggulangi semaksimal mungkin guna untuk mengoptimalkan kinerja nelayan dalam melaksanakan aktivitas di laut secara efisien.

 

b.     Operasional Melaut

              Setiap sebelum berangkat untuk melaut, para nelayan sudah mencukupi masalah operasional.  Hal ini bertujuan untuk bekal nelayan saat di lautan dengan segala kebutuhan yang diperlukan. Jumlah nominal yang dikeluarkan dalam sekali melaut pun tidak main-main untuk ukuran nelayan dalam kasus PPN Brondong. Dari hasil yang didapatkan melalui pengamatn serta wawancara, diperoleh hasil dari ketiga responden, dipaparkan terkait operasional melaut. Peneliti menanyakan masalah ini pada 3 responden pada penelitian yang dimulai dari saudara Irwan selaku responden utama. Ia berkata :

 

“..70 sampai 80 juta mas untuk kapasitas kapal standar. Itu sudah termasuk solar, es batu, logistik, dan lain-lain. Untuk jumlah penghasilan tergantung hasil tangkap mas, biasanya kalau waktu sepi (musim barat dan timur) kadang sampai minus mas..”(dokumentasi wawancara 23 Mei 2023)”

 

              Peneliti juga menanyakan pertanyaan kepada saudara Safri selaku responden pendukung satu, ia mengatakan :

 

“..sekitar 70 jutaan mas, tergantung harga juga. Kan kadang naik turun juga. Masalah pemasukan dibilang sebanding atau gak ya tergantung jumlah hasil tangkapan mas, terlebih musim barat dan timur ini pasti banyak turunnya sih.”(dokumentasi wawancara, 23 Mei 2023)”

 

              Kemudian saudara Helmi sebagai responden pendukung pun mengatakan demikian :

 

“..kalo biaya operasional sih naik turun mas, pernah nyampai 80 juta juga, tapi umumnya ya sekitar 70 jutaan lah itu sudah termasuk solar, es batu, konsumsi, dan lainnya. Kalo lagi musim barat sama timur pendapatan ya turun mas, pengaruh juga sama hasil tangkapan. Kalo pas normal ya alhamdulillah stabil, naik turunnya sih gak terlalu parah.”(dokumentasi wawancara, 23 Mei 2023)”

 

              Dari hasil yang telah dipaparkan oleh peneliti melalui wawancara serta pengamatan lapangan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong dan sekitarnya menyebutkan bahwa ketiga responden tersebut bahwa biaya operasional juga terkadang menjadi pengaruh pendapatan nelayan, terlebih saat harga kebutuhan operasional sedang naik dan hasil tangkapan menurun.

 

Tabel 4.7  Triangulasi Sumber Tujuan Penelitian Pertama

Tujuan Penelitian

Jawaban responden

Pola

Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan PPN Brondong

Responden Utama 1

 

 

-

Responden Utama 2

 

 

Faktor utama yaitu musim, sedangkan faktor lainnya adalah kerusakan alat dan mesin.

Pengaruh pendapatan nelayan disebabkan beberapa faktor :

 

● faktor alam, yaitu pada saat musim barat dan musim timur. Musim barat (angin kencang dan ombak besar), musim timur (angin kencang dan ombak tidak terlalu besar)

 

● Human Error (terlalu memaksa dalam penggunaan alat dan mesin, pemakaian tidak sesuai kapasitas)

 

● Alat dan mesin (perawatan mesin kapal dan alat tangkap kurang maksimal)

Responden Pendukung 1

 

 

Penyebabnya ialah musim dan error mesin

Responden Pendukung 2

 

 

Biasanya faktor musim, terkadang juga alat dan mesinnya rusak

 

      Berikut ialah hasil dari triangulasi sumber dari tujuan penelitian pertama yaitu Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan PPN Brondong. Dari proses penyelesaian masalah, dihasilkan beberapa pola yang menjadi pengaruh pendapatan nelayan diantara lain adalah : faktor alam, yaitu pada saat musim barat dan musim timur. Musim barat (angin kencang dan ombak besar) serta musim timur (angin kencang dan ombak tidak terlalu besar), Human Error (terlalu memaksa dalam penggunaan alat dan mesin, pemakaian tidak sesuai kapasitas), dan juga alat dan mesin (perawatan mesin kapal dan alat tangkap kurang maksimal).

 

Tabel 4.8  Triangulasi Metode Tujuan Penelitian Pertama

Tujuan Penelitian

Metode Penghimpun Data

Pola

Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan PPN Brondong

Wawancara

 

Faktor utama yang menjadi pengaruh pada pendapatan nelayan ialah faktor musim, sedangkan faktor lainnya yakni kerusakan alat serta mesin kapal yang terkadang berada di laut.

Observasi

 

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dikatakan bahwa faktor musim mengakibatkan pengaruh yang besar terhadap pendapatan nelayan, dapat dikatakan bila saat musim barat dan timur merupakan kendala utama dari masalah ini. Saat musim barat nelayan tidak pergi melaut karena angin dan ombak sedang besar-besarnya yang dapat menimbulkan badai (cuaca buruk) yang akhirnya dapat membahayakan keselamatan nelayan sendiri. Sedangkan saat musim timur angin cukup kencang tetapi ombak tidak terlalu besar membuat hanya beberapa saja nealayan yang melaut. Faktor lain ada pada kerusakan yang terjadi pada mesin kapal dan alat tangkap.

● faktor alam menjadi momok besar bagi nelayan untuk pergi melaut, pasalnya adanya musim barat dan timur keduanya berjalan beberapa bulan disetiap tahunnya.

 

● perlunya perawatan dan perbaikan mesin kapal serta alat tangkap.

 

      Berikut ialah hasil dari triangulasi metode dari tujuan penelitian pertama yaitu Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan PPN Brondong. Dari proses penyelesaian masalah, dihasilkan beberapa pola yang menjadi pengaruh pendapatan nelayan diantara lain adalah: faktor alam menjadi momok besar bagi nelayan untuk pergi melaut, pasalnya adanya musim barat dan timur keduanya berjalan beberapa bulan disetiap tahunnya.

 

Tabel 4.9  Triangulasi Teori Tujuan Penelitian Pertama

Tujuan Penelitian

Hasil Penelitian

Teori Yang Mendukung

Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan PPN Brondong

Pengaruh pendapatan nelayan yang ada pada PPN Brondong disebabkan oleh faktor musim, kerusakan alat dan mesin.

 

Penyebab tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yakni :

 

             Kondisi alam yang memang tidak dapat dihindari.

             Human error

             Minim Pengalaman

Menurut Ismail (2004), menyatakan bahwa sebagian besar ssat musim paceklik, hasil tangkapan ikan mengalami penurunan oleh karena itu nilai jual ikan melonjak dikarenakan jumlah permintaan serta konsumsi pasti konsisten bahkan melambung. Diantaranya yang menyebabkan pengaruh pendapatan nelayan ialah aspek non fisik seperti musim/iklim, pengalaman di laut dan usia nelayan. Sedangkan aspek fisiknya ialah keadaan lingkungan, teknologi alat tangkap, dan lainnya.

 

      Berikut ialah hasil dari triangulasi teori dari tujuan penelitian pertama yaitu Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan PPN Brondong. Dari proses penyelesaian masalah, dihasilkan asumsi yang selaras dengan permasalahan pada penelitian ini yaitu : Menurut Ismail (2004), menyatakan bahwa sebagian besar ssat musim paceklik, hasil tangkapan ikan mengalami penurunan oleh karena itu nilai jual ikan melonjak dikarenakan jumlah permintaan serta konsumsi pasti konsisten bahkan melambung. Diantaranya yang menyebabkan pengaruh pendapatan nelayan ialah aspek non fisik seperti musim/iklim, pengalaman di laut dan usia nelayan. Sedangkan aspek fisiknya ialah keadaan lingkungan, teknologi alat tangkap, dan lainnya.

 

4.3       Peran PPN Brondong Pada Sektor Ekonomi Maritim di     Kabupaten     Lamongan

a.     Pada bidang perekonomian

            Pengaruh besar pada perekonomian membuat tergeraknya sistem-sistem ekonomi di daerah sekitar, pergerakan itu tidak lain terjadi karena adanya hubungan ekonomi darat dan laut yang berada di wilayah PPN Brondong. Hal itu dapat dibuktikan dari adanya produksi perikanan tangkap, fasilitas dan kompetensi bagi para nelayan. Seperti yang diungkapkan oleh saudara Irwan :

 

“..sangat berpengaruh mas, fasilitas sih mas yang semakin memadai, sering dikunjungi pemerintah juga akhirnya memperluas link penjualan ikan dan tak lain iku menurutku yang membuat nelayan sini semakin profesional. Tangkapan nelayan langsung diambil pemborong di TPI mas, baru biasanya dikirim ke pabrik, restoran, ada juga yang sebagian di lelang kembali di TPI (yang biasanya dibeli orang-orang)..”(dokumentasi wawancara, 23 Mei 2023)”

 

                        Dan juga saudara Safri menambahkan :

 

“..dampaknya besar, memudahkan nelayan juga dalam memasarkan ikan. Hasil tangkapan ada yang bawa ikannya, dari pemborong-pemborong tersebut biasanya baru didistribusikan ke pabrik, rumah makan dan ada juga yang dijual di pasar.”(dokumentasi wawancara, 23 Mei 2023)”

 

                        Serta saudara Helmi menegaskan bahwa :

 

“..sangat menguntungkan kami sebagai nelayan, dari sisi fasilitas juga yang semakin baik sampek penjualan ikan yang semakin mudah dipasarkan. Untuk hasil tangkapan ada yang dipasarkan di TPI, ada juga yang dibawa pemborong gede, dan agen-agen kecil gitu..” (dokumentasi wawancara, 23 Mei 2023)”

 

            Selain itu PPN Brondong juga menyelenggarakan fungsi pengusahaan berupa pelayanan jasa dan pelayanan sewa. Berdasar pada data laporan tahunan 2022 PPN Brondong, jumlah pendapatan dari PPN Brondong sebesar Rp. 2.577.621.864,- dan mengalami kenaikan sebesar 42,75% dibandingkan dengan pendapatan tahun 2021. Bukti ini dapat dilihat :

 

Tabel 4.10  Pendapatan Pelabuhan Per Bulan

No.

Bulan

PNBP  (Rp. Juta)

2021

2022

1.

Januari

137,75

219,66

2.

Februari

128,47

148,44

3.

Maret

92,7

203,55

4.

April

73,08

213,28

5.

Mei

66,99

187,28

6.

Juni

73,13

291,66

7.

Juli

133,78

231,56

8.

Agustus

147,28

205,75

9.

September

178,36

208,32

10.

Oktober

184,17

218,89

11.

November

251,64

201,71

12.

Desember

338,27

247,52

Total

1.805,66

2.577,62

Sumber: Data Laporan Tahunan 2022 PPN Brondong

 

            Dari tabel berikut dinyatakan bila pada tahun 2022 mengalami kenaikan pendapatan yang signifikan dari tahun sebelumnya, hal ini juga merupakan efek dari terus meningkatnya jumlah hasil tangkapan, produksi ikan, dan persewaan fasilitas bagi masyarakat nelayan. Jika nilai-nilai tersebut terus meningkat, bukan tak mungkin bila sistem perekonomian maritim telah berjalan dengan baik di wilayah PPN Brondong sendiri.

 

            Pelayanan jasa terdiri dari jasa pas masuk, jasa tambat, jasa kebersihan kolam pelabuhan, jasa listrik, jasa air, jasa bengkel dan jasa penumpukan barang. Pelayanan sewa meliputi sewa bangunan, sewa lahan, dan sewa cold storage.

            Dari hasil yang telah dipaparkan oleh peneliti melalui wawancara serta pengamatan lapangan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong dan sekitarnya menyebutkan bahwa ketiga responden tersebut bahwa peran PPN Brondong pada perekonomian juga memberi dampak yang besar dalam menunjang kehidupan masyarakat melalui berbagai pengelompokan pekerjaan yang secara langsung maupun tidak langsung terhubung dengan eksploitasi sumber daya alam kelautan.

 

b.           Pada Masyarakat Nelayan

            Beberapa hasil dari wawancara bersama responden memperjelas bila peran PPN Brondong pada sektor ekonomi maritim sangat besar. Selain itu juga dari hasil pengamatan di lapangan, peneliti menyimpulkan bagaimana besarnya dampak dari peran  PPN Brondong di kehidupan masyarakat nelayan. Dimulai dari bidang pekerjaan, sarana transaksi barang dan jasa, dan bermacam pelayanan lain. Anggapan ini dikuatkan oleh perkataan bapak Fanni yang mengucapkan :

 

“..PPN Brondong sebagai pengelola pelabuhan yang diamanahkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap untuk mengelola fasilitas dengan baik, yang nantinya dapat membantu para nelayan untuk lebih profesional, efisien, dan berkembang serta sesuai tujuan dan visi misi PPN Brondong..”(dokumentasi wawancara, 5 Juni 2023)”

 

              Jawaban ini juga didukung oleh jawaban saudara Irwan yaitu :

 

“..wah kalau sebelum ada TPI saya belum lahir mas hehe, kalau di TPI yang lama dulu masih pakai sistem lelang mas, dimana hasil tangkap mereka dijual oleh nelayan itu sendiri yang kemudian dijual oleh ibu-ibu di pasar-pasar. Soalnya waktu itu penjual maupun pemborong jumlahnya belum sebanyak sekarang. Domisili nelayan mayoritas berasal dari sini. Mereka rata-rata dari Dengok, Blimbing, dan Brondong sendiri..” (dokumentasi wawancara, 23 Mei 2023)”

 

              Saudara Safri juga memberi tanggapan terkait peran PPN Brondong pada masyarakat nelayan :

 

“..ada yang bawa ikannya, dari pemborong-pemborong tersebut biasanya baru didistribusikan ke pabrik, rumah makan dan ada juga yang dijual di pasar. Sebelum PPN Brondong seperti ini pemasaran ikan hasil tangkapan di TPI yang lama mas, jual belinya pakai sistem lelang disana. Kalau domisili asli itu memang iya, nelayan sebagian besar dari masyarakat sini..”(dokumentasi wawancara, 23 Mei 2023)”

 

              Hal senada pula diterangkan oleh saudara Helmi yang mengemukakan bila :

 

“..pemasaran ikan dulu bertempat di TPI yang lama, tapi disini gak sebagus dan seprofesional sekarang. Mayoritas nelayan hampir semua asli sini, dari masyarakat kecamatan Paciran dan Brondong sendiri..”(dokumentasi wawancara, 23 Mei 2023)”

 

              Dan sesuai data pada laporan tahunan 2022, PPN Brondong menjadi sentra kegiatan perikanan hulu sampai hilir di wilayah pantai utara kabupaten Lamongan dengan menyerap banyak jumlah tenaga kerja. Situasi ini dibuktikan dengan adanya data berikut :

 

Tabel 4.11  Penyerapan Tenaga Kerja

Kategori

Tenaga Kerja (Orang)

+/-

(%)

2021

2022

Nelayan

11.282

9.698

- 14,06

Non Nelayan

3.246

3.095

- 4,65

a.      Bakul kecil

147

130

 

b.      Pegawai

260

272

c.      Penjual/agen

60

118

d.      Tukang becak

250

260

e.      Tenaga sortir

2300

1540

f.      Kuli pikul

-

432

g.      Tenaga kerja lain (tenaga bongkar dari palkah, tenaga fillet, karyawan toko dan warung

dan tenaga buruh agen)

229

343

Total

14.528

12.793

-11,94

 

Sumber: Data Laporan Tahunan 2022 PPN Brondong

 

            Adapun jumlah dari tenaga kerja yang ada pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong (PPNB) cenderung naik turun, akan tetapi rata-rata fluktuasinya tidak begitu menonjol setiap tahunnya. Kenaikan jumlah tenaga kerja didorong pada tenaga kerja non nelayan, karena bisa dibilang pada saat meningkatnya jumlah hasil tangkapan dan produksi ikan membuat faktor pelesapan tenaga kerja seperti pada tukang becak, tukang pikul, tenaga sortir, hingga tenaga kerja lain. Sedangkan pada nelayan cenderung naik turun, karena memang ada beberapa faktor yang menjadi penyebab seperti; faktor usia, pengalaman, modal, hingga minat masyarakat sendiri.

 

            Perihal ungkapan yang telah disampaikan oleh para responden, dari sini peneliti dapat memberikan sebuah kesimpulan atas pemamaparan yang telah dibeberkan, yakni dengan terus mengoptimalkan kinerja PPN Brondong dalam segi pengelolaan fasilitas, pembinaan nelayan, dan tentunya upaya-upaya terkait dampak positif yang lain bagi masyarakat nelayan.

 

Tabel 4.12  Triangulasi Sumber Tujuan Penelitian Kedua

Tujuan Penelitian

Jawaban Responden

Pola

Peran PPN Brondong Pada Sektor Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan

Responden Utama 1

 

PPN Brondong sebagai pengelola pelabuhan yang diamanahkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap untuk mengelola fasilitas dengan baik, yang nantinya dapat membantu para nelayan untuk lebih profesional, efisien, dan berkembang serta sesuai tujuan dan visi misi PPN Brondong

Responden Utama 2

 

Fasilitas yang semakin memadai, lebih diperhatikan oleh pemerintah , memperluas jangkauan pemasaran ikan, mendukung perkembangan nelayan sekitar untuk lebih profesional.

Peran PPN Brondong terhadap jalannya perekonomian maritim diantara lain :

 

● fasilitas yang semakin memadai untuk nelayan

 

● jangkauan pemasaran ikan yang semakin luas

 

● mendukung perkembangan nelayan lebih profesional

 

● Tempat Pelelangan Ikan yang semakin memadai dan menunjang efektivitas kegiatan transaksi ikan hasil tangkapan nelayan

 

● area bongkar ikan dan muat logistik serta solar yang memadai.

Responden Pendukung 1

 

Berdampak besar terutama pada pemasaran ikan hasil tangkapan dimana lebih cepat dan efisien.

Responden Pendukung 2

 

Jangkauan pemasaran yang luas membuat penjualan ikan lebih efektif, selain itu adanya PPN sangat menguntungkan nelayan setempat.

 

            Berikut ialah hasil dari triangulasi sumber dari tujuan penelitian kedua yaitu Peran PPN Brondong Pada Sektor Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan. Dari proses penyelesaian masalah, dihasilkan beberapa pola yang menyebutkan peran PPN Brondong terhadap jalannya perekonomian maritim diantara lain adalah : fasilitas yang semakin memadai untuk nelayan, jangkauan pemasaran ikan yang semakin luas, mendukung perkembangan nelayan lebih profesional, tempat Pelelangan Ikan yang semakin memadai dan menunjang efektivitas kegiatan transaksi ikan hasil tangkapan nelayan, serta area bongkar ikan dan muat logistik serta solar yang memadai.

 

Tabel 4.13  Triangulasi Metode Tujuan Penelitian Kedua

Tujuan Penelitian

Metode Penghimpun Data

Pola

Peran PPN Brondong Pada Sektor Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan

Wawancara

 

PPN Brondong berperan pada pengelolaan fasilitas dan sumber daya alam laut yang berlandaskan visi misi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Selain itu PPN Brondong juga memberi pengelolaan fasilitas yang semakin memadai, lebih diperhatikan oleh pemerintah, memperluas jangkauan pemasaran ikan, mengedukasi perkembangan  nelayan sekitar untuk lebih profesional.

Observasi

 

Peran dan tugas PPN Brondong sebagai pengelola fasilitas yang ada, ialah sebagai pelayan jasa, pemanfaatan lahan, dan fasilitas usaha. Kemudian juga sebagai pelaksana pelayanan penerbitan surat tanda bukti lapor kedatangan dan keberangkatan kapal perikanan serta memfasilitasi penyuluhan, pengawasan dan pengendalian sumber daya ikan, perkarantinaan ikan, publikasi hasil penelitian, pemantauan wilayah pesisir, wisata bahari, pembinaan mutu, serta pengolahan, pemasaran, dan distribusi hasil perikanan.

● menjadi pengelola fasilitas  dan sumber daya alam laut Brondong sesuai arahan  visi misi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap yang dibawahi langsung oleh Kementrian Kelautan dan perikanan.

 

● adanya PPN Brondong membuat kekuatan ekonomi maritim semakin berkembang dan tentunya membuat penambahan nilai (added value) yang signifikan.

 

 

 

            Berikut ialah hasil dari triangulasi metode dari tujuan penelitian kedua yaitu Peran PPN Brondong Pada Sektor Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan. Dari proses penyelesaian masalah, dihasilkan beberapa pola yang menyebutkan peran PPN Brondong terhadap jalannya perekonomian maritim diantara lain adalah : menjadi pengelola fasilitas  dan sumber daya alam laut Brondong sesuai arahan  visi misi Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap yang dibawahi langsung oleh Kementrian Kelautan dan perikanan, serta adanya PPN Brondong membuat kekuatan ekonomi maritim semakin berkembang dan tentunya membuat penambahan nilai (added value) yang signifikan.

 

Tabel 4.14  Triangulasi Teori Tujuan Penelitian Kedua

Tujuan Penelitian

Hasil Penelitian

Teori Yang Mendukung

Peran PPN Brondong Pada Sektor Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan

● fasilitas-fasilitas yang semakin memadai untuk nelayan

 

● berefek pada jangkauan pemasaran ikan yang semakin luas

 

● mendukung perkembangannelayan guna lebih profesional

 

● lokasi Tempat Pelelangan Ikan yang semakin memadai dan menunjang efektivitas kegiatan transaksi ikan hasil tangkapan nelayan

 

● area bongkar ikan dan muat logistik serta solar yang memadai

Menurut Suherman et al., (2009), PPN Brondong memainkan peran strategis dalam pembangunan perikanan dan kelautan, yaitu sebagai pusat atau pusat kegiatan memancing di laut, khususnya di daerah ini Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. PPN Brondong selain menjadi  jembatan nelayan serta pengeksploitasi hasil lautan, baik pengeksploitasi secara langsung maupun tidak langsung misalnya: pedagang,  pengolah, restoran dan lain-lain, ada juga  tempat interaksi kepentingan yang berbeda dari masyarakat pantai yang berada dekat PPN Brondong.

 

            Berikut ialah hasil dari triangulasi teori dari tujuan penelitian kedua yaitu Peran PPN Brondong Pada Sektor Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan. Dari proses penyelesaian masalah, dihasilkan asumsi yang selaras dengan permasalahan pada penelitian ini yaitu : Menurut Suherman et al., (2009), PPN Brondong memainkan peran strategis dalam pembangunan perikanan dan kelautan, yaitu sebagai pusat atau pusat kegiatan memancing di laut, khususnya di daerah ini Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. PPN Brondong selain menjadi  jembatan nelayan serta pengeksploitasi hasil lautan, baik pengeksploitasi secara langsung maupun tidak langsung misalnya: pedagang,  pengolah, restoran dan lain-lain, ada juga  tempat interaksi kepentingan yang berbeda dari masyarakat pantai yang berada dekat PPN Brondong.

 

4.4           Potensi dan Realisasi Ekonomi Maritim Dari PPN Brondong   Terhadap Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan

a.     Potensi PPN Brondong

            Pada saat ini peneliti melaksanakan kegiatan pengamatan langsung di lapangan serta wawancara guna melakukan interogasi mengenai Potensi dan realisasi ekonomi maritim dari PPN Brondong terhadap ekonomi maritim di Kabupaten Lamongan. Peneliti bertanya perihal potensi yang dirasakan oleh para nelayan dari PPN Brondong, bapak Fanani selaku responden utama  mengatakan :

 

“..potensi PPN Brondong sendiri terbilang besar bagi masyarakat, khususnya bagi para nelayan itu sendiri. Potensi yang dirasakan nelayan banyak sekali ya mulai dari pengelolaan sumber daya ikan, pendanaan usaha perikana tangkap, dan banyak lagi..”(dokumentasi wawancara, 5 Juni 2023)”

 

            Hasil wawancara tersebut juga didukung melalui penjelasan saudara Irwan selaku responden utama kedua terkait potensi ekonomi maritim PPN Brondong :

 

“..untuk potensi nya sih buanyak mas, dari dulu laut Brondong sudah memberi kehidupan bagi kami masyarakat pesisir. Mulai dari hasil tangkapan yang menjadi makanan sehari-hari hingga ladang penghasilan untuk kebutuhan hidup, terlebih adanya PPN Brondong yang semakin membuat warga sini khususnya para nelayan dapat lebih profesional dan bisa mengoptimalkan hasil melaut..”( dokumentasi wawancara, 5 Juni 2023)”

 

            Selanjutnya saudara Safri sebagai responden pendukung  mengatakan :

 

“..pelabuhan ini sudah membantu nelayan dalam banyak hal mas, dari segi fasilitas untuk kapal, bongkar muat, TPI, penyerapan tenaga kerja, hingga pembinaan SDM nelayan juga. Potensi yang dapat dilihat untuk saat ini ya perekonomian yang saling berkaitan ini, tiap tahun semakin banyak pedagang, agen distribusi, bahkan investor..”(dokumentasi wawancara, 5 Juni 2023)”

 

            Dan saudara Helmi sebagai responden pendukung kedua mengatakan :

 

“..kalo masalah potensi sih ya besar mungkin ya mas, potensi PPN Brondong juga semakin berkembang setiap tahunnya. Kalo saya amati banyak perkembangan-perkembangan yang berdampak terutama bagi pelaku ekonomi disini, bagi nelayan juga dari segi pengembangan fasilitas sangat membantu  dan memudahkan kami. Banyak kebijakan yang mendukung kami para nelayan, pedagang, dan pelaku usaha lainnya..”(dokumentasi wawancara, 5 Juni 2023)”

 

            Mengenai potensi ekonomi maritim yang dimiliki oleh PPN Brondong dapat diterka bila terus meningkat setiap tahunnya, hal ini juga dikuatkan melalui data dari laporan tahunan yang menyebutkan bahwa Pada tahun 2022 target jumlah produksi perikanan tangkap di PPN Brondong sebesar 4000 ton per bulan dengan tingkat capaian 56.225 ton per tahun atau 4.685 ton per bulan atau 117,14%. Apabila dibandingkan dengan tahun 2021 terjadi kenaikan produksi perikanan tangkap sebesar 1.334 ton atau 2,39%. Kenaikan produksi perikanan tangkap pada tahun 2022 disebabkan karena terjadinya angin baratan yang cukup singkat yaitu bulan Januari – Februari sehingga mempengaruhi aktivitas penangkapan ikan.

 

b.     Perwujudan ekonomi maritim

            Saat ini, realisasi ekonomi maritim sendiri dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian. Pada hal ini mengerucut pada fenomena yang terjadi di studi kasus PPN Brondong dan sekitarnya. Dengan adanya pengelolaan yang tepat dari pihak PPN Brondong yang mendasar dari visi misi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dibawah arahan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, nantinya dapat diupayakan sebuah rantai ekonomi maritim yang berkelanjutan. Karena visi misi saat ini menunjang dan mendorong penuh jalannya ekonomi masyarakat pesisir yang terutama berkaitan dengan PPN Brondong sendiri.

 

            Perihal tersebut, peneliti bertanya pada dua responden utama dan dua responden pendukung mengenai perwujudan atau realisasi ekonomi maritim di PPN Brondong. Diawali oleh Bapak Fanni, beliau mengungkapkan bila :

 

“..adanya PPN Brondong selain menjadi pengelola fasilitas disini, ya juga membantu menumbuhkan para pelaku-pelaku usaha perikanan tangkap, sekarang disini kios-kios dan pedagang semakin banyak di tiap tahunnya. Belum lagi beberapa investor yang mau menginvestasikan dananya di PPN Brondong, karena ya bisa dibilang penambahan nilai cukup besar disini..”(dokumentasi wawancara, 5 Juni 2023)”

 

                    Perihal senada pun diungkapkan oleh saudara Irwan yang mengutarakan :

 

“..adanya pelabuhan tersebut juga berdampak buat pelaku-pelaku usaha setempat mas, ini juga dibuktikan semakin maraknya penjual ikan skala kecil dan skala besar, kemudian warung dan rumah makan yang memakai ikan-ikan dari lautan, sampai sangat banyaknya pelayanan jasa seperti kuli/buruh, tukang sortir dan tukang becak yang ada..”(dokumentasi wawancara, 5 Juni 2023)”

 

                    Kemudian saudara Safri yang bekerja sebagai nelayan juga           turut menambahkan :

 

“..paling besar dampaknya buat nelayan, penjual, kuli pikul, tukang sortir ikan sama mungkin tukang becak disini. Ini sih yang paling membuat jalannya perekonomian disini berjalan stabil, karena sebagian besar masyarakat disini menggantungkan hidupnya dari hasil laut mas..”(dokumentasi wawancara, 5 Juni 2023)”

 

                    Selanjutnya saudara Helmi yang bekerja sebagai nelayan       juga menegaskan bahwa :

 

“..wujud perekonomian disini banyak mas berupa layanan barang dan jasa. Terlebih disini didominasi sama nelayan, penyortir ikan, pedagang/agen dan kuli. Adanya PPN Brondong juga membuat banyak terciptanya peluang kerja disini dan pastinya membuat ekonomi masyarakat setempat lebih terjamin..”(dokumentasi wawancara, 5 Juni 2023)”

 

            Hal ini juga dikuatkan dengan bukti yang ada pada data laporan tahunan 2022 PPN Brondong yang menyebutkan bahwa tercatat sebanyak 788 unit kapal perikanan yang beraktivitas dan berpangkalan di PPN Brondong yang terdiri dari sebanyak 504 kapal dengan alat tangkap cantrang, 223 kapal dengan alat tangkap pancing ulur, 36 kapal dengan alat tangkap rawai, 2 kapal dengan alat tangkap purse seine, 2 kapal dengan alat tangkap gillnet, dan 21 kapal pengangkut ikan. Dan dari indikator nilai produksi ikan yang didaratkan, nilai produksi ikan dari luar, nilai es dari luar, pendapatan warung kios, buruh sortir, kuli pikul, dan buruh fillet. Pada tahun 2022, jumlah uang beredar di PPN Brondong mengalami kenaikan sebesar 9,2 % dibandingkan tahun 2021. Jumlah uang beredar dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.15  Jumlah Uang Beredar

No.

Bulan

Uang beredar

+/-

(%

)

2021

2022

1.

Januari

78.927.674.170

62.265.013.800

- 21,1

2.

Februari

58.285.412.000

85.702.499.550

+ 47,0

3.

Maret

99.376.703.970

116.614.295.590

+ 17,4

4.

April

99.059.422.450

120.470.642.387

+ 21,6

5.

Mei

56.395.154.324

64.051.068.500

+13,6

6.

Juni

115.805.848.780

96.666.459.000

- 16,5

7.

Juli

81.331.938.000

76.151.247.500

- 6,4

8.

Agustus

104.162.403.700

125.913.909.400

+ 20,9

9.

September

113.796.835.500

156.522.660.648

+ 37,5

10.

Oktober

127.396.240.000

157.838.065.837

+ 23,9

11.

November

121.659.260.585

127.041.522.000

+ 4,4

12.

Desember

96.167.407.390

126.382.189.250

+ 31,4

Total

1.152.364.300.869

1.315.619.573.462

+ 9,2

 

Sumber: Data Laporan Tahunan 2022 PPN Brondong

 

            Pada tabel diatas menyebutkan bila jumlah uang beredar mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hal ini dikarenakan adanya kenaikan pada nilai produksi ikan yang didaratkan, nilai produksi ikan dari luar, nilai es dari luar, pendapatan warung kios, buruh sortir, kuli pikul, dan buruh fillet. Dari indikator tersebut menyatakan bahwa Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui pihak Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong telah menjadi penggerak roda ekonomi maritim di wilayah pesisir Kabupaten Lamongan.

 

                        Dari beberapa jawaban serta tabel diatas, dapat dikatakan bahwa perkembangan PPN Brondong sendiri telah memberi banyak peluang tersendiri bagi masyarakat sekitar yang terdampak, sekaligus menjadi tonggak perekonomian masyarakat pesisir yang berkelanjutan. Dimana perkembangan ekonomi maritim disini terus perlahan meningkat guna mewujudkan kehidupan masyarakat di kabupaten Lamongan sejahtera, terkhusus masyarakat pesisir.

 

Tabel 4.16  Triangulasi Sumber Tujuan Penelitian Ketiga

Tujuan Penelitian

Jawaban Responden

Pola

Potensi dan Realisasi Ekonomi Maritim Dari PPN Brondong Terhadap Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan

RU 1

 

Potensi yang dirasakan nelayan banyak sekali. Mulai dari pengelolaan sumber daya ikan, pendanaan usaha perikana tangkap.

 

Adanya PPN Brondong selain menjadi pengelola fasilitas disini, juga membantu menumbuhkan para pelaku-pelaku usaha perikanan tangkap, kios-kios dan pedagang semakin banyak di tiap tahunnya. Belum lagi beberapa investor yang mau menginvestasikan dananya di PPN Brondong, karena bisa dibilang penambahan nilai cukup besar disini.

RU 2

 

Mulai dari hasil tangkapan yang menjadi makanan sehari-hari hingga ladang penghasilan untuk kebutuhan hidup, terlebih adanya PPN Brondong yang semakin membuat warga sekitar khususnya para nelayan dapat lebih profesional dan bisa mengoptimalkan hasil melaut.

 

Adanya PPN Brondong juga berdampak buat pelaku-pelaku usaha setempat, ini juga dibuktikan semakin maraknya penjual ikan skala kecil dan skala besar, kemudian warung dan rumah makan yang memakai ikan-ikan dari lautan, sampai sangat banyaknya pelayanan jasa seperti kuli/buruh, tukang sortir dan tukang becak yang ada.

● pengelolaan sumber daya ikan

 

● pendanaan usaha perikanan tangkap

 

● mengoptimalkan hasil tangkap

 

● menumbuhkan pelaku-pelaku usaha perikanan tangkap

 

● menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di PPN Brondong

 

● mengedukasi SDM nelayan untuk lebih profesional

 

● pengoptimalan fasilitas bongkar muat ikan dan TPI

 

● menyerap banyak tenaga kerja

 

● terciptanya perekonomian maritim yang berkelanjutan

RP 1

 

PPN Brondong sudah membantu nelayan dalam banyak hal, dari segi fasilitas untuk kapal, bongkar muat, TPI, penyerapan tenaga kerja, hingga pembinaan SDM nelayan juga. Potensi yang dapat dilihat untuk saat ini perekonomian yang saling berkaitan, tiap tahun semakin banyak pedagang, agen distribusi, bahkan investor.

 

Paling besar dampaknya untuk nelayan, penjual, kuli pikul, tukang sortir ikan dan tukang becak. Inilah yang membuat jalannya perekonomian disini berjalan stabil, karena sebagian besar masyarakat disini menggantungkan hidupnya dari hasil laut.

RP 2

 

masalah potensi dapat dikatakan besar, potensi PPN Brondong juga semakin berkembang setiap tahunnya. Kalo saya amati banyak perkembangan-perkembangan yang berdampak terutama bagi pelaku ekonomi disini, bagi nelayan juga dari segi pengembangan fasilitas sangat membantu  dan memudahkan kami. Banyak kebijakan yang mendukung kami para nelayan, pedagang, dan pelaku usaha lainnya.

 

Wujud perekonomian disini cukup banyak, berupa layanan barang dan jasa. Terlebih disini didominasi sama nelayan, penyortir ikan, pedagang/agen dan kuli. Adanya PPN Brondong juga membuat banyak terciptanya peluang kerja disini dan pastinya membuat ekonomi masyarakat setempat lebih terjamin.

 

            Berikut ialah hasil dari triangulasi sumber dari tujuan penelitian pertama yaitu Potensi dan Realisasi Ekonomi Maritim Dari PPN Brondong Terhadap Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan Dari proses penyelesaian masalah, dihasilkan beberapa pola yang menjadi potensi dan realisasi-nya diantara lain adalah : pengelolaan sumber daya ikan, pendanaan usaha perikanan tangkap, mengoptimalkan hasil tangkap, menumbuhkan pelaku-pelaku usaha perikanan tangkap menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di PPN Brondong, mengedukasi SDM nelayan untuk lebih profesional, pengoptimalan fasilitas bongkar muat ikan dan TPI, menyerap banyak tenaga kerja, serta terciptanya perekonomian maritim yang berkelanjutan.

 

Tabel 4.17  Triangulasi Metode Tujuan Penelitian Ketiga

Tujuan Penelitian

Metode Penghimpun Data

Pola

Potensi dan Realisasi Ekonomi Maritim Dari PPN Brondong Terhadap Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan

Wawancara

 

mulai dari pengelolaan sumber daya ikan, pendanaan usaha perikanan tangkap dan  dari segi fasilitas untuk kapal, bongkar muat, TPI, penyerapan tenaga kerja, hingga pembinaan SDM nelayan juga. Potensi yang dapat dilihat untuk saat ini ya perekonomian yang saling berkaitan ini, tiap tahun semakin banyak pedagang, agen distribusi, bahkan investor. Selain itu adanya PPN Brondong juga berdampak buat pelaku usaha, paling besar dampaknya buat nelayan. Kemudian juga penjual, kuli pikul, tukang sortir ikan dan tukang becak.

Observasi

 

Beberapa wujud ekonomi maritim dan potensinya terbilang jumlahnya cukup besar. Jumlah nelayan, pedagang, penyortir ikan, hingga kuli dan tukang-tukang yang ada di PPN Brondong juga terus meningkat. Selain itu dari hasil pengamatan hasil tangkapan nelayan juga kian bertambah naik semenjak tahun 2021 yang sempat mengalami fluktuasi, hal ini juga yang membuat PPN Brondong sebagai pengelola memberi kememadaian dan menambah fungsional fasilitas yang berupa TPI, ruang bongkar muat kapal, hingga parkiran untuk kapal tambat. Dari perkembangan tersebut juga mengundang investor dalam proses investasi guna mengembangkan PPN Brondong secara optimal dan berkelanjutan.

● pengelolaan sumber daya ikan

 

● pendanaan usaha perikanan tangkap

 

● pengelolaan fasilitas bongkar muat dan TPI

 

● menarik investor untuk berinvestasi

 

● banyaknya lahan pekerjaan seperti kuli, penyortir ikan, tukang becak

 

● berbagai layanan barang dan jasa

 

            Berikut ialah hasil dari triangulasi metode dari tujuan penelitian pertama yaitu Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan PPN Brondong. Dari proses penyelesaian masalah, dihasilkan beberapa pola yang menjadi potensi dan realisasi-nya diantara lain adalah : pengelolaan sumber daya ikan, pendanaan usaha perikanan tangkap, pengelolaan fasilitas bongkar muat dan TPI, menarik investor untuk berinvestasi, banyaknya lahan pekerjaan seperti kuli, penyortir ikan, tukang becak, serta berbagai layanan barang dan jasa

 

Tabel 4.18  Triangulasi Teori Tujuan Penelitian Ketiga

Tujuan Penelitian

Hasil Penelitian

Teori Yang Mendukung

Potensi dan Realisasi Ekonomi Maritim Dari PPN Brondong Terhadap Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan

● perkembangan PPN Brondong yang semakin menarik investor untuk berinvestasi

 

● memberi pendanaan usaha perikanan tangkap bagi nelayan

 

● mengelola sumber daya ikan

 

● menguntungkan pedagang skala kecil dan besar

 

● menciptakan banyak lowongan kerja

Menurut Pardosi (2016), menyatakan bahwa peluang dilihat dari sumber daya alam maritim, mengelola sumber daya alam di area tepi laut beserta lautnya merupakan komponen penting yang wajib dioptimalkan, dimana mayoritas esensi sumber daya biologi Indonesia berada di laut dan tepi laut. Oleh karena itu, metode pengendalian yang efisien bisa menanggung sumber daya biologi tersebut dalam bertahan hidup memperbedakan kian melonjak meski tetap dieksplorasi secara terus menerus, maka dari itu membentuk aset dasar pembentukan secara berkesinambungan.

 

            Berikut ialah hasil dari triangulasi teori dari tujuan penelitian ketiga yaitu Potensi dan Realisasi Ekonomi Maritim Dari PPN Brondong Terhadap Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan. Dari proses penyelesaian masalah, dihasilkan asumsi yang selaras dengan permasalahan pada penelitian ini yaitu : Menurut Pardosi (2016), menyatakan bahwa peluang dilihat dari sumber daya alam maritim, mengelola sumber daya alam di area tepi laut beserta lautnya merupakan komponen penting yang wajib dioptimalkan, dimana mayoritas esensi sumber daya biologi Indonesia berada di laut dan tepi laut. Oleh karena itu, metode pengendalian yang efisien bisa menanggung sumber daya biologi tersebut dalam bertahan hidup memperbedakan kian melonjak meski tetap dieksplorasi secara terus menerus, maka dari itu membentuk aset dasar pembentukan secara berkesinambungan.

 

4.5           Ringkasan Hasil dan Pembahasan

a.     Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan PPN   Brondong

              Berdasar dari hasil penelitian, didapati bila pengaruh pendapatan nelayan ialah karena faktor alam, yakni saat musim barat dan musim timur. Sedangkan faktor lain yang menjadi pengaruh ialah faktor kerusakan pada mesin kapal serta pada alat tangkap. Hal inilah yang selalu membuat terjadinya fluktuasi-nya pendapatan nelayan, karena faktor alam memang tidak dapat dihindari dan dicegah sedangkan pada faktor kerusakan mesin kapal dan alat dapat memungkinkan bila diantisipasi, karena sebagian besar masalah ini diakibatkan kesalahan manusia (human error).

              Saat musim barat nelayan libur tidak melaut karena kondisi cuaca yang buruk di lautan (ombak besar dan angin), meski ada beberapa nelayan yang tetap nekat melaut. Kemudian pada saat musim timur, nelayan tetap berangkat melaut meski hasil tangkapan mengalami penurunan. Sedangkan saat mengalami kerusakan mesin kapal dan alat tangkap, nelayan ada yang memilih libur dan ada yang ikut nelayan lain melaut (nyimbat).

              Meski begitu, faktor musim tidak membuat nelayan putus asa begitu saja. Dari pembahasan tersebut, dianjurkan nelayan untuk tidak memaksakan diri saat musim barat karena membahayakan keselamatan serta lebih teliti dalam penggunaan alat tangkap dan perawatan mesin kapal agar tidak terjadi kendala saat pergi melaut.

              Selanjutnya ialah masalah operasional. Operasional sendiri merupakan komponen penting untuk keperluan melaut. Dimana didalamnya terdapat bahan bakar, kebutuhan logistik, es batu, dan lain-lain. Setiap sebelum berangkat untuk melaut, para nelayan sudah mencukupi masalah operasional.  Hal ini bertujuan untuk bekal nelayan saat di lautan dengan segala kebutuhan yang diperlukan. Terlebih mengingat jumlah nominal yang dikeluarkan dalam sekali melaut pun tidak main-main untuk ukuran nelayan dalam kasus PPN Brondong dalam sekali melaut mencapai kisaran 70 – 80 juta rupiah di kapal yang ukuran standar.

              Adapun menurut bahasan tersebut, pada kasus nelayan PPN Brondong dimana biaya operasional tidak terlalu menjadi kendala karena jumlah hasil tangkapan dan produksi perikanannya cenderung meningkat pesat setiap tahunnya. Namun pihak nelayan mengalami penurunan pendapatan saat terjadi musim barat karena sebagian besar tidak melaut, dan yang pergi melaut dipastikan mengalami kerugian karena menurunnya hasil tangkapan karena faktor cuaca/iklim.

 

b.     Peran PPN Brondong Pada Sektor Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan

              Dalam membangun sebuah sistem ekonomi biru (blue economy) dengan mengedepankan kesimbangan antara aspek ekonomi melalui pemanfaatan sumber daya ikan dengan aspek ekologi melalui keberlanjutan atau kelestarian lingkungan. PPN Brondong sebagai UPT dari Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap mempunyai peran yang besar terhadap penguatan sektor ekonomi maritim. PPN Brondong juga menjadi penggerak perekonomian maritim pesisir salah satunya dengan memberi fungsi pengusahaan yang berupa pelayanan jasa dan pelayanan sewa. Gunanya ialah untuk memudahkan pekerjaan para pelaku ekonomi di sekitarnya dan mempertahankan mutu kualitas hasil tangkap agar nantinya dapat bernilai tinggi.

.             Diantara banyaknya peran terhadap ekonomi maritim, berikut merupakan sedikit dari banyaknya peran yang telah diberikan. Pelayanan jasa terdiri dari jasa pas masuk, jasa tambat, jasa kebersihan kolam pelabuhan, jasa listrik, jasa air, jasa bengkel dan jasa penumpukan barang. Pelayanan sewa meliputi sewa bangunan, sewa lahan, dan sewa cold storage.

              Dari bahasan tersebut menyebutkan bila peranan PPN Brondong memberi banyak dampak pada perekonomian. Diantaranya memudahkan pekerjaan nelayan, membantu menjaga kualitas hasil tangkapan nelayan, dan menciptakan banyak lapangan kerja.

              Selain pada sektor perekonomian, besarnya peran PPN Brondong juga berdampak pada kehidupan masyarakat nelayan. Diantaranya dari bidang pekerjaan, sarana transaksi barang dan jasa, dan bermacam pelayanan lain. Dari bahasan tersebut menyebutkan bila peranan PPN Brondong memberi banyak dampak, namun diperlukan lagi pelebaran lokasi bongkar muat agar nantinya dapat menampung lebih banyak kapal yang akan melakukan pekerjaan bongkar muat.

 

c.     Potensi dan Realisasi Ekonomi Maritim Dari PPN Brondong Terhadap Ekonomi Maritim di Kabupaten Lamongan

              Potensi PPN Brondong sendiri terbilang besar bagi masyarakat, khususnya bagi para nelayan itu sendiri. Potensi yang dirasakan nelayan seperti pengelolaan sumber daya ikan, pendanaan usaha perikanan tangkap. Adanya PPN Brondong juga membantu menumbuhkan para pelaku-pelaku usaha perikanan tangkap, kios-kios dan pedagang semakin banyak di tiap tahunnya. Apalagi di PPN Brondong sendiri potensi penambahan nilai terbilang cukup besar, sehingga membuat beberapa investor akan menginvestasikan uangnya di PPN Brondong, yang tentunya semakin membuat lebih berkembang dari sebelumnya.

              Adapun hasil dari bahasan berikut menerangkan bila potensi dari PPN Brondong terhadap ekonom maritim sangatlah besar. Oleh karena itu perlunya pengawasan dan pengelolaan lebih lanjut dalam memberdayakan sumber daya alam-nya, guna dapat terciptanya ekonomi biru (blue economy) yang berkesinambungan.

              Wujud atau realisasi ekonomi maritim sendiri digolongkan menjadi banyak bagian, namun pada hal ini mengerucut pada fenomena yang terjadi di studi kasus PPN Brondong dan sekitarnya dimana ada nelayan, pedagang, tukang sortir ikan, kuli panggul, tukang becak, bakul kecil, karyawan toko, dan pelayanan jasa dan tenaga kerja lain yang menjadi instrumen perekonomian maritim di pesisir utara kabupaten Lamongan. Selain itu di PPN Brondong terdapat fasilitas-fasilitas yang menunjang aktivitas perekonomian seperti TPI, kios dan pertokoan, warung, dan lain-lain. Terlebih dengan adanya pengelolaan yang tepat dari pihak PPN Brondong yang mendasar dari visi misi Kementerian Kelautan dan Perikanan yang dibawah arahan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, nantinya dapat diupayakan sebuah rantai ekonomi maritim yang berkelanjutan.

              Berbagai wujud dari eksistensi perekonomian maritim telah memberi banyak peningkatan dalam hal penambahan nilai (added value), produktivitas, serta lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Hal ini membuat perlahan-lahan wilayah pesisir juga punya hak dan kewajiban dalam kontribusi terhadap peningkatan ekonomi maritim.

Situs Gratis Yang Dapat Meningkatkan Skill dan Cari Pekerjaan

Berikut ini adalah situs yang dapat membantu kalian untuk meningkatkan skill dan membantu untuk memperoleh pekerjaan. Semoga dapat membantu ...